Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Biasa Muncul Tanpa Gejala, Osteoporosis Perlu Dicegah Sejak Dini

Biasa Muncul Tanpa Gejala, Osteoporosis Perlu Dicegah Sejak Dini Ilustrasi osteoporosis. ©shutterstock.com/Maria Sbytova

Merdeka.com - Salah satu masalah tulang yang rentan dialami oleh banyak orang adalah osteoporosis. Masalah ini tidak boleh dipandang sepele terutama karena biasanya tidak ada gejala yang menyertai.

“Karena pengeroposan terjadi di dalam tulang yang tidak menimbulkan nyeri dan sebagainya. Gejala itu baru muncul kalau sudah mengalami patah tulang atau retak pada tulang. Oleh karena itulah jangan sampai terlambat mengetahui ada osteoporosis,” terang Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) dr. Bagus Putu Putra Suryana, dalam Media Briefing Virtual beberapa waktu lalu.

Menurut Bagus, pencegahan osteoporosis harus dimulai sejak dini yang disebut dengan menabung tulang. Ia menyebut osteoporosis tidak hanya harus menjadi perhatian bagi lansia, tetapi anak-anak dan remaja sudah harus diingatkan tentang penyakit tulang ini.

“Tulang itu dibentuk dengan baik, saat muda, dari masa anak-anak, remaja, sampai dewasa sehingga di kemudian hari ketika memasuki usia lanjut dapat beraktivitas dengan tulang yang kuat,” ujarnya.

“Osteoporosis tidak hanya terjadi pada usia lansia, bahkan pada anak-anak pun bisa mengalami osteoporosis kalau dari awal pertumbuhan tulangnya tidak bagus,” ungkap Bagus.

Untuk memastikan apakah seseorang menderita osteoporosis atau tidak, akan dilakukan pemeriksaan bone mineral density (BMD). Namun, sayangnya fasilitas ini baru tersedia di beberapa kota besar di Indonesia.

Wanita Lebih Banyak Menderita Osteoporosis

Dalam pemaparannya, Bagus mengungkapkan bahwa wanita lebih banyak menderita osteoporosis, dengan perbandingan satu dari tiga wanita di atas usia 50 tahun mengalaminya, sedangkan perbandingan pada pria hanya satu dari lima.

Menurut Bagus, meski usia 50 tahun belum memasuki usia lansia, tetapi mulai usia 45 sampai 50 tahun mulai terjadi perubahan siklus hormonal yang disebut sebagai masa perimenopause. Pada masa itulah tulang mengalami penurunan kepadatan paling cepat tanpa gejala.

Oleh karena itu, Bagus menyampaikan bahwa aktivitas fisik pada usia tersebut penting sekali. Namun, jangan sampai memberatkan kerja sendi dan tulang.

“Prinsipnya tentu harus teratur, dianjurkan olahraga yang tidak menimbulkan hentakan pada sendi dan tulang yang disebut dengan low impact exercise, dengan senam, jogging, jalan-jalan,” jelasnya.

Selain aktivitas fisik, untuk mencegah osteoporosis perlu diperhatikan juga kebutuhan kalsium dan vitamin D. Kebutuhan kalsium harian yang direkomendasikan adalah 1000 mg dan vitamin D 600 IU. Sayangnya, konsumsi kalsium harian orang Indonesia rata-rata masih jauh dari cukup, yakni hanya di bawah 400 mg.

“Kalau kita punya pola makan yang bagus, kemudian mempunyai paparan sinar matahari yang bagus, maka kebutuhan vitamin D kita sudah terpenuhi. Kalau kita jarang berolahraga, jarang beraktivitas di luar ruangan, pola makan yang tidak bervariasi itulah yang bisa menyebabkan orang kekurangan kalsium dan vitamin D,” jelas Bagus.

Dalam kesempatan yang sama, ketua dan pendiri Komunitas Lansia Sejahtera Surabaya dr. Siti Pariani juga mengingatkan agar kaum muda lebih peduli dengan osteoporosis.

“Jadi saya ingatkan adek-adek walaupun masih muda, saya ingatkan untuk bergerak terus, aktif, karena nanti kalau jadi lansia supaya masih bisa berguna bagi orang lain,” tandasnya.

Reporter: Abel Pramudya NugrahadiSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Kelamaan Duduk, Ini Efek Buruknya Bagi Kesehatan
Jangan Kelamaan Duduk, Ini Efek Buruknya Bagi Kesehatan

Duduk terlalu lama dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.

Baca Selengkapnya
Bahaya Kista Ovarium yang Perlu Diwaspadai, Kenali Tanda-tandanya
Bahaya Kista Ovarium yang Perlu Diwaspadai, Kenali Tanda-tandanya

Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terdapat di dalam ovarium atau di permukaannya. Kondisi ini tidak berbahaya kecuali jika kista itu pecah.

Baca Selengkapnya
Kenali Sejumlah Kesalahan saat Berpuasa yang Berpotensi Membuat Gemuk
Kenali Sejumlah Kesalahan saat Berpuasa yang Berpotensi Membuat Gemuk

Banyak orang memanfaatkan momen puasa untuk menurunkan berat badan, namun sejumlah kondisi justru bisa membuat berat badan bertambah saat puasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak
Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak

Gaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.

Baca Selengkapnya
Dituduh Cabuli Istri Pasien yang Tengah Hamil, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi saat Disidang
Dituduh Cabuli Istri Pasien yang Tengah Hamil, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi saat Disidang

Dokter spesialis ortopedi inisial MY membantah telah mencabuli istri pasiennya, wanita hamil berinisial TA (22). Dia siap dihukum jika tuduhan itu terbukti.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Permasalahan Pubertas dari Sisi Kesehatan, Ketahui Tips Berikut Ini
Cara Mengatasi Permasalahan Pubertas dari Sisi Kesehatan, Ketahui Tips Berikut Ini

Merdeka.com merangkum informasi tentang cara mengatasi masalah pubertas dari sisi kesehatan.

Baca Selengkapnya
9 Kondisi yang Bisa Jadi Penyebab Sakit Perut, Tidak Boleh Dianggap Sepele
9 Kondisi yang Bisa Jadi Penyebab Sakit Perut, Tidak Boleh Dianggap Sepele

Sakit perut yang dialami oleh seseorang bisa disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan.

Baca Selengkapnya
4 Kondisi yang Bisa Menjadi Penyebab dan Biang Kerok Kejantanan Pria Menyusut
4 Kondisi yang Bisa Menjadi Penyebab dan Biang Kerok Kejantanan Pria Menyusut

Sejumlah kondisi kesehatan serta kebiasaan bisa menjadi penyebab menyusutnya kejantanan pria.

Baca Selengkapnya
Dipatuk Ular, Ini Pertolongan Pertama yang Wajib Dilakukan
Dipatuk Ular, Ini Pertolongan Pertama yang Wajib Dilakukan

Untuk proses pemulihan, orang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dan anak-anak selama 2 minggu.

Baca Selengkapnya