Timses Jokowi Soal Hoaks Surat Suara: Demokrat Ngeles atau Pura-pura Enggak Tahu
Merdeka.com - Partai Demokrat membela Wasekjen Andi Arief yang dituding telah menyebarkan hoaks soal tujuh kontainer surat suara tercoblos. Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik berdalih, rekannya hanya mengingatkan bukan sebar hoaks. Harusnya, kata dia, kubu petahana Joko Widodo berterima kasih.
Menanggapi itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga mengatakan, Demokrat seharusnya tahu informasi Andi adalah hoaks. Bahwa KPU belum mencetak surat suara.
"Demokrat itu tahu dan punya LO di KPU, dia tahu. Demokrat harusnya tahu ada surat suara apakah sudah ada atau belum. Demokrat itu tahu apakah sudah dicetak atau belum karena mereka punya LO di sana," kata Arya di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (3/1).
Politikus Perindo mengaku baru semalam pihaknya mendiskusikan soal foto Jokowi-Ma'ruf yang bakal dipasang dalam surat suara. Makanya, dia heran dengan sikap Andi dan Demokrat yang merasa tidak tahu apakah sudah dicetak atau belum.
"Kalau Demokrat mengatakan bahwa itu bentuk warning, itu enggak tahu ngeles atau Demokratnya enggak paham. Banyak mantan-mantan orang KPU ada di Demokrat, sangat banyak. Dari tahun-tahun dulu itu orang-orang KPU masuknya ke Demokrat. Masa enggak tahu proses pemilu," katanya.
"Jadi kalo Demokrat bilang begitu, ngeles atau pura-pura enggak tahu atau enggak paham. Kalau enggak paham, ya enggak ngerti ya. Masa enggak tahu, enggak bener itu. Kalau sampai Demokrat bilang itu adalah warning, enggak bener itu," tegas Arya.
Selain itu, dia menduga hoaks ini muncul akibat suara Prabowo-Sandiaga tak mampu mengejar Jokowi-Ma'ruf. Padahal sudah berulang kali bermanuver seperti pemindahan posko ke Jateng.
"Ini tanda-tanda kekalahan, kepanikan mulai muncul. Karena mereka ke Jateng pindahkan markas. Enggak ada ngaruhnya yang terjadi suara di Jakarta tergerus Banten mulai tergerus," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaHaris Azhar-Fatia Bebas, Hakim Singgung Sikap Rendah Hati Jokowi: Semoga Tuhan Melindungi Beliau
Jokowi, kata Cokorda sering mendapat kritikan hingga cercaaan namun tak pernah menggubrisnya.
Baca SelengkapnyaGerakan Kampus Kritik Jokowi Meluas, Mungkinkah Berdampak Terhadap Kepercayaan Publik ke Presiden?
Sejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat
Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaNasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaJokowi: ASN, TNI dan Polri Harus Netral dan Tidak Memihak di Pemilu 2024
Jokowi mengajak para pihak menjaga pesta demokrasi lima tahunan agar jujur dan adil.
Baca SelengkapnyaPKS soal Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi: Saksi Kami Masih Berjuang agar Suara Rakyat Tak Dicurangi
PKS menghormati pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaProjo Ngaku Belum Dengar Jokowi Ingin Gabung Golkar
ak hanya itu, Airlangga pun menilai Presiden Jokowi nyaman dengan partainya tersebut.
Baca SelengkapnyaRespons Petisi Kritik Jokowi, Arus Bawah Indonesia Nyatakan Dukung Penuh Pemerintah
Dukungan dari Arus Bawah Indonesia ini juga sebagai upaya mengawal demokrasi dan menyukseskan gelaran Pilpres 2024 dalam sekali putaran.
Baca Selengkapnya