Sutan: KLB Demokrat hemat, sesuai anjuran agama

Merdeka.com - Salah satu deklarator Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana mengatakan penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang diprediksi sederhana, bukan menunjukkan kondisi keuangan partai sedang defisit. Menurutnya, Partai Demokrat sedang menjalankan perintah agama.

"Hehe, hemat itu anjuran agama, hehe," kata Sutan yang juga Ketua DPP Partai Demokrat saat dihubungi merdeka.com, Senin (11/3).

Menurut Sutan, tidak ada pengaruh penyelenggaraan KLB sederhana dengan kualitas ketua umum yang nantinya terpilih. Artinya, kalaupun KLB diselenggarakan meriah, tidak ada jaminan ketum yang terpilih nanti memiliki kualitas bagus.

"Ya tidak ada kaitannya KLB yang besar biayanya, dengan calon ketumnya. Kalau bisa lebih sederhana, kemudian yang terpilih jadi ketum PD nantinya orang yang berkualitas. Kan itu jauh lebih baik," lanjut Sutan.

Terpisah, Ketua Divisi Komunikasi dan Informasi DPP Partai Demokrat Gede Pasek Suardika belum mengetahui skema penyelenggaraan KLB. Pasek justru mengartikan penyelenggaraan KLB yang sederhana, adalah bertempat di markas militer.

"Berarti di salah satu gedung markas militer dong? Murah karena bisa berstatus pinjam, aman karena siapa berani macam-macam, nyaman kan tempatnya juga ber AC, he he he," kata Pasek saat dihubungi.

Pasek belum tahu detail soal pelaksanaan KLB. Kader partai yang juga Ketua Komisi III DPR itu baru mendengar kalau rencananya pelaksanaan KLB bertempat di Pulau Dewata.

"Belum tahu, tapi saya dengar di Bali," terangnya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan pelaksanaan KLB jauh dari kesan mewah. Partai Demokrat akan menggelar pemilihan ketum baru di tempat yang aman dan nyaman.

"Tinggal melihat fasilitasnya. Ada hotel tidak. Kalau ada, cukup dan murah enggak," kata Syarif kepada wartawan di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan.

Saat ditanya apakah Partai Demokrat bakal menggelar KLB di Bali, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu menunjukkan ketertarikannya, sembari bernostalgia. Tetapi, dia tidak memastikan KLB bakal digelar di Pulau Dewata.

"Bali merupakan memori Partai Demokrat, karena kongres pertama di sana. Tapi bukan berarti (KLB) di sana," ujar Syarief.