Sentimen negatif terhadap parpol bikin partai Islam tergerus
Merdeka.com - Survei nasional yang dirilis Charta Politika beberapa hari lalu membuat partai Islam tergelitik. Partai Islam diprediksi tak akan lolos menempatkan wakilnya untuk duduk di Senayan.
Mengapa suara partai Islam terus tergerus? Menurut Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq, sejumlah kasus korupsi yang melibatkan anggota partai politik berkontribusi cukup signifikan terhadap menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada partai politik, tidak terkecuali partai Islam.
"Itu sebabnya dalam sejumlah survei yang dilakukan berbagai lembaga survei, suara partai Islam juga ikut turun. Sentimen negatif terhadap partai politik membuat masyarakat beranggapan semua partai sama saja," kata Luthfi di Jakarta, Minggu (2/9).
Untuk itu, partai-partai Islam tentunya harus berbenah diri, memperbaiki diri dan terus melakukan pelayanan kepada umat dan bangsa. Sehingga sentimen negatif terhadap partai politik secara umum tidak menggerus suara partai-partai Islam.
"Jadikan hasil-hasil survei sebagai early warning atau peringatan dini untuk melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik," ujar dia.
Luthfi mengingatkan, suara partai-partai Islam belum terlalu besar, sehingga jika terjadi penurunan dampaknya amat signifikan. "Bisa tidak lolos parliamentary threshold yang sekarang naik jadi 3,5 persen," ujar Luthfi.
Sebagai partai berazaskan Islam, PKS ingin agar partai-partai Islam atau partai berbasis massa Islam memiliki suara yang signifikan di parlemen. Hal ini penting untuk mengawal dan mengadvokasi kerja-kerja umat guna kepentingan bangsa dan negara.
Khusus kepada kader-kader PKS, Luthfi berpesan, agar terus meningkatkan kepedulian dan kerja-kerja sosial membantu masyarakat. "Kami tidak cukup memiliki modal finansial untuk memenangkan pemilu. Tapi dengan kepedulian dan kerja-kerja sosial yang ikhlas, Insya Allah kami akan tetap eksis, karena kami bersama dengan masyarakat, kami hadir di tengah-tengah mereka," tegas Luthfi.
Dalam survei yang dilakukan oleh Charta Politika beberapa waktu lalu, jika pemilu dilakukan sekarang, beberapa partai Islam atau berbasiskan Islam diprediksi tidak bisa melewati ambang batas parlemen yang ditetapkan UU Pemilu sebesar 3,5 persen suara. Hasil survei itu PAN diperkirakan hanya memperoleh 1,9 persen, PKB 2,6 persen, PPP 2,7 persen.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah unggahan di awal tahun memperlihatkan sosok Kopral Bagyo yang sedang berfoto dengan jenderal polisi bintang dua, Irjen Ahmad Luthfi.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada Pemilu 2024 suara PPP hanya mencapai 3,87 persen atau kurang 0,13 persen dari batas ambang parlemen.
Baca SelengkapnyaFigur yang mewakili relawan Nderek Guru ini adalah Habib Luthfi bin Yahya yang juga dikenal sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Baca SelengkapnyaHendi menyambangi kediaman Habib Luthfi di Pekalongan bersama dengan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Baca SelengkapnyaTKN tidak mempermasalahkan apabila parpol pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD menolak tawaran gabung koalisi.
Baca SelengkapnyaDia dinilai sukses membawa Jateng sebagai daerah yang aman kondusif selama ia menjabat sebagai kapolda.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengingatkan semua pejabat termasuk Presiden agar netral dalam politik
Baca Selengkapnya