Ramai-Ramai Guru Besar dan Sivitas Akademika Kritik Pemerintah, Sandiaga: Masukan Positif, Sikapi dengan Bijak
Petisi pertama kali disampaikan guru besar dan sivitas akademika UGM kemudian diikuti kampus lainnya,
Petisi pertama kali disampaikan guru besar dan sivitas akademika UGM kemudian diikuti kampus lainnya,
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Nasional PPP, Sandiaga S Uno, juga menanggapi maraknya guru besar maupun sivitas akademika mengkritik pemerintah menyikapi demokrasi dalam Pemilu kali ini.
Dalam kunjungannya ke Mojokerto, Jawa Timur, Sandiaga menyebut kritikan yang disampaikan oleh sivitas akademika merupakan realita demokrasi yang harus dihormati.
"Ini merupakan bagian realita demokrasi. Kita harus hormati. Para guru besar ini tentunya telah mencapai sebuah penghargaaan dari institusi pendidikan sebagai guru besar, tidak mudah mencapai status guru besar atau profesor," kata Sandiaga kepada wartawan di Kantor DPC PPP Kota Mojokerto, Kamis (8/2).
Menurutnya, petisi dan kritik yang disampaikan mereka tetap harus dihargai. Sebab, kritikan muncul dari rasa khawatir mereka terhadap kondisi demokrasi Indonesia. Sehingga perlu dipertimbangkan dan ditindaklunjuti dengan kajian.
"Masukan itu saya rasa sangat positif, mari kita sikapi dengan bijaksana. Ajak rangkul para guru besar ini untuk memberikan kritik yang konstruktif guna sama-sama membangun bangsa menuju indonesia emas 2045," kata Sandiaga.
Diketahui, sivitas akademika dari berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta mulai banyak memberikan kritikan terhadap jalannya proses demokrasi yang terjadi dalam Pemilu 2024 kali ini. Mulai dari kampus UI, UII, UNAIR, dan sebagainya.
Pada intinya, para sivitas akademika yang terdiri mulai dari guru besar hingga para dosen itu, meminta pada Presiden Jokowi, agar mengembalikan jalannya proses demokrasi yang dianggap keluar dari rel nya.
Puan juga mempersilakan masyarakat memberikan penilaian dan menyuarakan aspirasi sesuai yang nuraninya.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Presiden Jokowi menilai ragam kritik yang ditujukan dalam petisi itu sebenarnya tidak terbukti.
Baca SelengkapnyaAnies menilai sikap kritik dari civitas akademik sejalan dari apa yang selama ini disuarakan
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menanggapi Petisi Bulaksumur yang disampaikan sejumlah civitas akademisi UGM
Baca SelengkapnyaPeristiwa sosial, politik, ekonomi dan hukum belakangan ini sebuah rangkaian dari menurunya kualitas demokrasi selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaCak Imin meminta sikap yang disampaikan para guru besar dari berbagai kampus jadi bahan evaluasi.
Baca SelengkapnyaLewat Kampus Menggugat ini, civitas akademika UGM menyerukan untuk bersama-sama mengembalikan etika dan konstitusi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkait aksi ini memang tidak dihadiri Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama, namun aksi tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaMereka meminta Jokowi mengingat janjinya sebagai alumnus UGM sebagaimana termaktub dalam Hymne Gadjah Mada.
Baca Selengkapnya