Prabowo, Ical, Jokowi bisa gagal nyapres jika ada poros tengah
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y. Thohari melihat kondisi perpolitikan Indonesia pasca pemilu legislatif semakin dinamis. Menurut dia, ada banyak kemungkinan yang terjadi jika melihat dari hasil hitung cepat pemilu legislatif kemarin.
"Pertama, partai-partai papan atas mengajak koalisi partai menengah karena tanpa itu tidak bisa mengajukan capres. Kedua, partai-partai menengah ini justru membentuk poros," ujar Hajriyanto yang juga wakil ketua MPR di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (11/4).
Dia menjelaskan, jika partai menengah berkoalisi dan membentuk poros untuk mengajukan capres, maka tiga nama capres yakni Joko Widodo (Jokowi), Aburizal Bakrie (Ical) dan Prabowo Subianto bisa gagal jadi capres. Hal ini terbentuk pada presidential threshold 20 persen dan 25 persen suara nasional, jika ingin mengajukan capres.
"Kalau membentuk poros maka tiga partai papan atas yang masing-masing punya capres itu bisa tidak bisa mengajukan pasangan calon presiden," tegas Hajriyanto.
Sementara untuk partai tiga besar, PDIP, Golkar dan Gerindra dia melihat sulit untuk berkoalisi. Sebab, ketiganya sudah punya capres masing-masing.
"Ada kecenderungan politik, ketiga partai papan atas itu tidak berkoalisi," pungkasnya.
Diketahui, PDIP, Golkar dan Gerindra keluar sebagai tiga besar dalam pemilu legislatif 2014. Ketiga partai tersebut sudah punya capres masing-masing, namun tak satu pun yang melampui batas 20 persen suara dan harus membentuk koalisi jika ingin mengusung capres-cawapres.
Sementara Demokrat, PKB, PAN, PKS, NasDem dan PPP menjadi partai menengah karena hanya mampu memperoleh suara sekitar tujuh sampai 10 persen. Namun, partai menengah mampu menggugurkan salah satu partai yang masuk tiga besar, jika seluruh partai menengah bergabung untuk mengusung capres sendiri.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPKB, khususnya Ketum Cak Imin merupakan orang pertama yang dikunjungi Prabowo usai penetapan sebagai Presiden terpilih di Markas PKB.
Baca SelengkapnyaNamun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua Umum Gerindra itu kini optimis kali ini bisa menang pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPenyerahan pangkat istimewa digelar di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2). Penyerahan pangkat ini dilakukan dalam Rapim TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaBergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaApakah PKS memilih menjadi oposisi atau koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaIwan berujar pasangan Capres nomor urut 3 itu diyakini bisa membawa aspirasi para petani kala memimpin Indonesia.
Baca Selengkapnya