Pimpinan DPR Dikuasai Koalisi, Gerindra Sebut Tak Selamanya Puan Mesra dengan Jokowi
Merdeka.com - Empat dari lima pimpinan DPR periode 2019-2024 berasal dari parpol koalisi pendukung Presiden Jokowi termasuk Ketua DPR Puan Maharani. Partai Gerindra tak khawatir dan menilai ada kemungkinan koalisi bisa beda pendapat dengan pemerintah.
Sekretaris Fraksi Gerindra DPR Desmond J Mahesa mengatakan, Puan bisa saja beralih dari mendukung Jokowi. Kata Desmond politik seperti angin, selalu berubah. Maka itu, dia menilai kemesraan Puan dan PDIP dengan Jokowi tidak abadi.
"Kemesraan itu tidak selamanya kemesraan. Kemesraan itu bisa ada perbedaan," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/10).
Menurut Desmond, Puan dan PDIP bisa saja tidak bakal terus menerus mendukung Jokowi. Apalagi Jokowi ada di periode terakhir.
"Saya sangat paham mbak Mega dan mbak Puan, yang mana yang harus bertindak untuk kepentingan bangsa mana untuk kepentingan yang sekadar untuk menyelamatkan individual yang sudah berakhir kekuasaan 2024," kata mantan aktivis itu.
Menurut Desmond perubahan sikap bisa terjadi setelah Jokowi menetapkan menteri. Bisa saja, ada yang tidak puas. Dia mengungkit terjadi gejolak pada periode kedua Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kalau tidak puas, ada pengalaman SBY, setahun pertama sudah gonjang ganjing republik ini, udah selesai. Kami melihat koalisi-koalisi itu sesuatu keniscayaan saja," kata dia.
Desmond menyanjung Puan sebagai ketua DPR. Dia menilai pidato Puan lebih berisi dibandingkan pidato penutupan Bambang Soesatyo sebagai ketua DPR. Desmond berharap Puan akan berbeda dengan Bambang Soesatyo yang dia sebut cuma stempel presiden yang melegitimasi kepentingan Jokowi.
"Semoga Puan lebih baik daripada pak Bambang Soesatyo. Kalau Bambang Soesatyo kan cenderung melegitimate kepentingan-kepentingan pak Jokowi saja. Jadi seolah DPR ini stempelnya pak Jokowi," kata dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Lahir (Harlah) ke-51 akan digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang Makassar.
Baca SelengkapnyaGerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Adapun syarat suara partai politik untuk lolos ke DPR harus mencapai 4 persen.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, dia menghormati sikap dari fraksi di DPR yang telah menyatakan akan mendukung hak angket.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaMaruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaGerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
Baca Selengkapnya