Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Surya Paloh pada Minggu (18/2) di Istana Kepresidenan memunculkan banyak asumsi publik. Isu loncatnya NasDem ke koalisi Indonesia maju semakin mencuat.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, lebih melihat peluang untuk NasDem bergabung dalam koalisi Indonesia Maju daripada menjadi oposisi. Ditambah dengan statement Jokowi yang ingin menjadi jembatan mediasi partai politik.
"Kalau boleh saya mengatakan, ya ini adalah bagian daripada pertemuan silaturahmi politik yang bisa saja desain besarnya adalah NasDem punya keinginan untuk merapat kepada pemerintahan," jelas Ujang Komarudin dalam wawancara dengan merdeka.com (20/2).
Ujang Komarudin juga menjelaskan bahwa akan lebih berat untuk NasDem menjadi oposisi.
"NasDem ini sejak berdirinya belum pernah mendeklarasikan diri sebagai partai oposisi,: katanya.
Ujang juga berpendapat NasDem terlihat lebih realistis berada di kubu pemerintahan. Melihat NasDem berasal dari pecahan partai Golkar yang DNA nya pemerintahan.
Kamu sudah membaca beberapa halaman, Berikut rekomendasi berita untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
"Saya melihatnya seperti itu. Kan DNA oposisinya tidak punya. Berbeda dengan PDIP, PDIP punya DNA oposisi. Lalu PKS juga punya DNA oposisi, seperti itu," tambahnya.
Reporter magang: Antik Widaya Gita Asmara
Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Sinyal NasDem Gabung Koalisi Indonesia Maju?
Follow
Rekomendasi
