PDIP ke Jokowi dan Gibran: Mereka Tinggalkan Rumah Besar yang telah Melahirkan hingga Menjaganya
Basarah menegaskan Ketu Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak merasa memiliki persoalan dengan Jokowi.
Basarah menegaskan Ketu Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak merasa memiliki persoalan dengan Jokowi.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum memutuskan untuk menarik dukungan politik kepada keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi), usai Gibran Rakabuming Raka jadi Cawapres Prabowo Subianto.
"Belum ada keputusan PDIP untuk menarik dukungan, karena memang kami merasa tidak punya persoalan apapun hingga akhirnya mereka sendiri yang memutuskan untuk meninggalkan rumah besarnya yang telah melahirkan, membesarkan hingga menjaganya hampir 22 tahun kekuasaan pemerintahan Jokowi sejak Wali Kota Solo hingga dua periode kekuasaan Presiden RI," kata Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah kepada merdeka.com, Jumat (27/10).
Basarah menegaskan Ketu Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak merasa memiliki persoalan dengan Jokowi.
"Ibu Mega maupun keluarga besar PDIP merasa tidak pernah punya persoalan apapun dengan Presiden Jokowi, Gibran, Boby maupun keluarga Pak Jokowi yang lainnya," lanjutnya.
Dia mengungkit upaya PDIP dalam mendorong suksesnya karir Jokowi di dunia politik. Dimulai saat Pilkada Solo hingga Pilpres.
"Semua sudah Bu Mega dan PDIP berikan untuk kesuksesan meraih kekuasaan untuk Pak Jokowi sejak Wali Kota Solo, Gubernur DKI hingga Presiden RI selama Dua periode. Demikian juga untuk Gibran sebagai Wali Kota Solo dan Boby Nasution sebagai Wali Kota Medan," beber Basarah.
Terkait dinamika politik yang terjadi saat ini, Basarah menyerahkan sepenuhnya penilaian kepada masyarakat.
"Semuanya kami serahkan kepada rakyat Indonesia yang masih memiliki hati nurani untuk memberikan penilaian dan pensikapan atas perilaku Pak Jokowi dan keluarganya terhadap Bu Mega dan PDI Perjuangan," pungkasnya.
Diketahui, hubungan Jokowi dan megawati dikabarkan retak usai putra sulung Jokowi yang juga kader PDIP Gibran Rakabuming Raka maju sebagai bakal calon wakil presiden untuk Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Namun kabar ini dibantah oleh sejumlah politikus PDIP, termasuk Ketua DPP PDIP Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-Undangan DPP Yasonna Hamonangan Laoly. Dia memastikan hubungan antara Megawati dan Jokowi baik-baik saja.
"Enggak, baik-baik saja saya kira. Enggak ada masalah ya," kata Yasonna di Jakarta Pusat, Rabu (25/10).
Tak hanya itu, dia juga menyoroti pernyataan Jokowi terhadap putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka yang melaju di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan masih menghormati Jokowi dan Gibran meski berbeda pilihan.
Baca SelengkapnyaJokowi enggan berbicara banyak mengenai sosok pengganti dua perwira tinggi TNI tersebut.
Baca SelengkapnyaRudy dan Seno pulang pergi Solo-Jakarta selama bertahun-tahun untuk memberikan dukungan kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaDesas-desus hubungan tidak sedap semakin meruncing setelah Gibran maju jadi Cawapres
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku menjadi saksi bahwa Jokowi selalu bersikap membela rakyat Indonesia, terutama rakyat kecil.
Baca SelengkapnyaPDIP sedih dan kecewa dengan pencopotan bendera PDIP dan baliho Ganjar Prabowo-Mahfud MD saat kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Gianyar
Baca SelengkapnyaKetua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto bicara bagaimana perbedaan sikap antara Presiden Joko Widodo dan PDIP.
Baca SelengkapnyaGibran yang dianggap telah meninggalkan PDI Perjuangan sehingga harus ditinggalkan saja.
Baca Selengkapnya