KPU Sumsel tolak semua pemilih pindahan tak bawa A5
Merdeka.com - Ketua KPU Sumsel, Aspahani mengatakan, pihaknya menolak semua pemilih pindahan yang tidak membawa formulir A5 pada hari pencoblosan 9 Juli lalu. Pemilih pindahan yang tidak membawa A5 diketahui jumlahnya cukup banyak.
"Jadi saat coblosan pada 9 Juli kemarin, banyak yang datang dari luar daerah untuk melaksanakan pencoblosan di Sumsel. Tapi karena tidak bawa formulir A5, lalu mereka yang masuk ke Palembang kami tolak semua," jelas Asphani di gedung KPU, Jakarta, Minggu (20/7).
Hal ini, kata dia, dilakukan untuk mengantisipasi mobilisasi pemilih pindahan dari luar kota yang masuk ke sejumlah kota besar di Sumsel seperti Palembang saat pencoblosan pilpres berlangsung. Terlebih, Kota Palembang selama ini dikenal memiliki potensi suara terbesar di Provinsi Sumsel.
"Kami selalu tolak semua pemilih pindahan yang sempat meminta ikut coblosan pilpres di tempat kami. Karena mereka tak bawa formulir A5," tegasnya lagi.
Pihak KPU Sumsel juga menginstruksikan kepada semua kecamatan untuk menolak bila ada pemilih pindahan yang tak bawa A5 nekat ikut mencoblos. Adapun pemilih di Palembang jumlahnya menjadi yang terbanyak apabila dibanding dari wilayah-wilayah sekitarnya seperti Kabupaten Banyuasin.
Seperti diketahui, hingga rekapitulasi suara di Sumsel dengan data 94.29 persen, perolehan suara Joko-Kalla masih kalah dengan mendapatkan 1.898.444 (48.60 persen). Sedangkan, pasangan nomor urut 1 (Prabowo- Hatta) mendulang 2.007.507 suara (51.40 persen).
Di Sumsel, terdapat pemilih tetap sebanyak 5.865.025 orang, pemilih terdaftar tambahan sekitar 9.657 orang, pemilih khusus berjumlah 5.378 orang dan pemilih khusus tambahan mencapai 61.025 orang.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 PPK di Palembang Gelembungkan Suara Caleg, Penghitungan Suara Diambil Alih KPU
Baca SelengkapnyaSuara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.
Baca SelengkapnyaPenghentian serentak penghitungan suara di tingkat kecamatan dilakukan pada Sabtu (18/2) kemarin dan Senin (19/2) ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 24.000.953 lembar suara atau 70,09 persen yang sudah didistribusi ke KPU kabupaten/kota di Sulsel.
Baca SelengkapnyaMeskipun, sempat ada aksi massa beberapa hari di depan Gedung KPU
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena sejumlah alasan, seperti kekisruhan atau pun rekomendasi dari Bawaslu.
Baca SelengkapnyaSemua petugas pemilu meninggal disebabkan kelelahan saat proses berlangsung
Baca SelengkapnyaPemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat 12 petugas Pemilu Sumbar meninggal dunia dan 50 orang jatuh sakit pada pelaksanaan Pemilu.
Baca Selengkapnya