KontraS minta Jokowi tak angkat Wiranto menteri karena kasus HAM
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mengumumkan susunan kabinetnya, Minggu (26/10). Dalam penyusunan kabinet, Jokowi meminta masukan dari KPK untuk mencari rekam jejak para calon pembantunya itu.
Namun, sejumlah pihak menyayangkan Jokowi-JK tidak memeriksa apakah calon menterinya pernah terlibat kasus lain selain korupsi, seperti kasus pelanggaran HAM.
Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) membuat rekam jejak purnawirawan TNI yang pernah terlibat kasus HAM yang disebut-sebut bakal masuk dalam kabinet Jokowi-JK. Salah satunya adalah mantan Menhankam/Panglima ABRI Jenderal (Purn) Wiranto.
Berdasarkan hasil penyelidikan pro justisia Komisi Penyelidik Pelanggaran (KPP) HAM yang pernah dibentuk Komnas HAM, Wiranto patut dimintai pertanggungjawaban atas peristiwa Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II 1998/1999.
Posisi Wiranto saat itu selaku Menhankam/Pangab dan penanggung jawab Operasi Mantap Brata ABRI 1997-1998, yang di antaranya mengeluarkan perintah kebijakan pelarangan mahasiswa keluar kampus sehingga berakibat pada jatuhnya korban jiwa penduduk sipil.
"Rekonsiliasi bukan cara, caranya proses hukum dulu, terus dibuka, baru rekonsiliasi. Rekonsiliasi baru bisa terjadi kalau korban memihak pelaku." kata Koordinator KontraS Haris Azhar dalam jumpa pers bersama keluarga korban 98 di kantor KontraS, Jakarta, Sabtu (25/10).
KontraS meminta kepada Presiden Jokowi agar para pelaku pelanggaran HAM tersebut tak diberi jabatan sebagai menteri ataupun masuk ke dalam kabinetnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengingatkan agar penyaluran bansos dipantau ketat supaya tepat sasaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaKeputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaSaat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca SelengkapnyaTim Hukum Anies-Muhaimim mengaku telah meminta MK untuk menghadirkan Mensos dan Menkeu.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca Selengkapnya