Jusuf Kalla Ogah Tanggapi Wacana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Saja
JK tampak ogah menjawab sambil mengangkat tangannya.
JK tampak ogah menjawab sambil mengangkat tangannya.
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla hanya merespons singkat terkait wacana pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Politisi senior Golkar ini hanya meminta publik menunggu saja.
JK awalnya menyimak pertanyaan apa perlu Presiden Jokowi bertemu dengan Megawati. Setelah mendengar, JK tampak ogah menjawab sambil mengangkat tangannya.
Seketika, dia kembali berbalik badan sejenak ke awak media dan menanggapi pertanyaan itu dengan singkat.
"Tunggu saja, tunggu saja," kata JK di kediamannya Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Senin (15/4).
Sementara, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta awak media menanyakan langsung kepada Koordinator Staf Khusus Presiden RI Ari Dwipayana soal pertemuan Megawati dan Jokowi.
"Waktunya tanyakan saja (ke) Pak Ari Dwipayana," ujar Hasto di Jakarta, Jumat (12/4).
Hasto mengatakan, saat ini Megawati fokus untuk bersilaturahmi dengan kader internal. Sementara pertemuan dengan pihak luar ditunda terlebih dahulu.
merdeka.com
Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden RI Ari Dwipayana mengatakan, pihak Istana sedang mencari waktu yang tepat untuk silaturahmi antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
merdeka.com
Pernyataan tersebut dia ungkapkan ketika merespons pertanyaan tentang belum adanya silaturahmi antara Jokowi dan Megawati pada momentum Lebaran 2024.
"Presiden sangat terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapa saja, apalagi dengan tokoh-tokoh bangsa," kata Ari.
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla berencana untuk bertemu Megawati. Pertemuan itu akan turut membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengatakan, pemimpin harus memiliki gagasan dan bersikap tenang dalam memimpin bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan seorang calon pemimpin harus bisa membawa rakyatnya menuju kebaikan.
Baca SelengkapnyaMenurut Moeldoko, pandangan JK subjektif dan tidak melihat secara utuh.
Baca SelengkapnyaInternal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaMeski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaJK mengaku masih menunggu hasil penghitungan suara resmi.
Baca Selengkapnya