Isu Jokowi 3 Periode, Demokrat: Ingin Terus Berkuasa Padahal Rakyat Susah
Merdeka.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) kembali menyinggung wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden. Hal itu disampaikan Bamsoet dalam acara rilis survei Poltracking kemarin.
Koordinator Juru Bicara Demokrat Herzaky Mahendra Putra menanggapi pernyataan Bamsoet. Dia menyebut banyak politikus begitu bernafsu melanggengkan kekuasaan.
"Dengan entengnya secara bergantian melantangkan wacana presiden tiga periode ataupun penundaan Pemilu 2024. Seakan-akan melanggar konstitusi, mengkhianati amanah reformasi 1998 yang membatasi kekuasaan presiden maksimal dua periode, itu hal receh dan biasa saja bagi mereka," kata Herzaky pada wartawan, Jumat (9/12).
Herzaky menyebut makin hari kian terlihat wajah buruk pemerintahan periode Joko Widodo dan Ma'ruf Amin yang terus memunculkan isu presiden tiga periode.
"Berulang kali, terus dan terus, secara bergantian melantunkan nafsu kekuasaan, ingin terus berkuasa, padahal prestasi cekak, dan rakyat banyak yang makin kesusahan sejak pandemi. Seakan urat malu sudah putus, karena mungkin hidup hanya memikirkan kepentingan pribadi dan golongannya saja," kata dia.
Demokrat mengingatkan, banyak rakyat yang sedang susah dan menjadi pengangguran. Namun pemerintah bukannya bekerja tapi terus menggaungkan perpanjangan masa jabatan.
"Merebaknya pemutusan hubungan kerja di mana-mana, dan masih terus diuji dengan tontonan perilaku elit yang menganggap pelanggaran konstitusi sebagai goyunan. Tak ingin meninggalkan gelanggang, padahal tak kunjung bermanfaat untuk rakyat. Tak berprestasi, tapi tak malu meminta perpanjangan waktu. Sudah ditolak keras oleh rakyat, tapi masih terus mencoba dengan segala pembenaran," kata dia.
Herzaky menegaskan tak pernah ada pro kontra mengenai perubahan masa jabatan presiden menjadi maksimal tiga periode ataupun perpanjangan masa jabatan presiden dua atau tiga tahun.
"Yang ada hanya nafsu segelintir elit yang tak kunjung padam yang terus mendapatkan penolakan secara luas oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Berhentilah menghembuskan angin sesat yang bisa membuat Presiden Jokowi terjerumus," imbuh dia.
Demokrat mengajak rakyat agar peduli dengan demokrasi di negeri ini dan terus mengawal isu perpanjangan masa jabatan presiden.
"Mari kita tetap waspada dengan upaya permufakatan jahat melanggengkan kekuasaan, yang terus disuarakan segelintir elit. Jangan surut walaupun hanya selangkah," pungkasnya.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BEM KM UGM telah membuat kajian setebal 300 halaman yang berisikan isu-isu komprehensif.
Baca SelengkapnyaBerbagai pihak mendorong agar kedua tokoh tersebut segera bertemu
Baca Selengkapnya"Dalam negara demokrasi, menyampaikan pendapat, kritik atau bahkan punya 'mimpi-mimpi politik' adalah sah-sah saja," kata Ari
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan siap beri masukan susunan kabinet Prabowo jika diminta
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak para pihak menjaga pesta demokrasi lima tahunan agar jujur dan adil.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaWacana pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnya