Ini alasan PKS ganti kepengurusan partai secara diam-diam
Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah resmi memiliki Ketua Majelis Syuro dan Presiden yang baru. Sidang Musyawarah Majelis Syuro menetapkan Ketua Majelis Syuro beralih dari Hilmi Aminuddin ke Salim Segaf Al Jufri, sedangkan kursi Presiden diserahkan Anis Matta ke Muhammad Sohibul Iman.
Sidang yang digelar di Bandung, Jawa Barat itu terkesan tertutup dan tak hingar bingar seperti pada pergantian pengurus inti partai politik pada umumnya. Wasekjen PKS, Fahri Hamzah mengatakan, acara yang digelar tidak meriah tersebut bukan bermaksud untuk disembunyikan, melainkan sudah menjadi kesepakatan antara Majelis Syuro.
"Tidak ada yang disembunyikan. Ini pilihan Majelis Syuro. Mereka itu betul-betul dipilih. Memang itu sistemnya," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/8).
Fahri menegaskan, pergantian pimpinan di partainya telah sesuai sistem kaderisasi yang ada. Lanjut dia, kader terpilih sudah dibina dan dilatih secara bertahap mulai dari pemula, madya, dewasa, dan seterusnya sebagaimana diatur dalam AD/ART partai. Setelah menjadi kader, mereka memiliki hak yang sama dalam pemilihan raya.
"Sebagai kader, mereka punya hak untuk memilih Majelis Syuro. Seperti sudah diumumkan, Pemira sudah dilakukan dan terpilih 69 Majelis Syuro," terangnya.
Setelah terpilih, lanjut Fahri, para majelis syuro bersidang untuk menunjuk sejumlah pimpinan. Setelah itu, masing-masing pimpinan akan menyusun kepengurusan masing-masing.
"Pimpinan Majelis Syuro sudah terpilih Salim Segaf dan Hidayat Nur Wahid. Kemudian terjadi musyawarah dan terpilih paket pimpinan DPP, yaitu Sohibul Iman sebagai presiden dan Ketua MPP Suharna, yang sebelumnya Menristek era SBY. Dewan Syariah masih Surahman. Semuanya akan segera susun kepengurusan DPP," tukasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mundur demi memantapkan posisi sebagai oposisi dalam Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaHakim kemudian menjatuhkan vonis 5 tahun penjara terhadap terdakwa.
Baca SelengkapnyaPalguna mengaku baru memperoleh kabar pelaporan tersebut ketika baru pulang dari Bali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurutnya penyimpangan itu harus diusut karena KPK merupakan harapan dalam menegakan hukum.
Baca SelengkapnyaFirli terjerat tiga dugaan pelanggaran etik. Pertama yakni terkait komunikasi dan pertemuan dengan SYL.
Baca SelengkapnyaDewas KPK akan mengumumkan putusan dugaan pelanggaran etik Ketua nonaktif KPK Firli Bahuri pada Rabu (27/12).
Baca SelengkapnyaKasatgas KPK mengaku belum ada perkembangan terbaru keberadaan DPO politikus PDI Perjuangan itu.
Baca SelengkapnyaKetua KPU RI Hasyim Asy'ari melaporkan 181 anggota PPK, PPS, dan KPPS meninggal
Baca SelengkapnyaFahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan.
Baca Selengkapnya