Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fahri Hamzah Nilai Bersatunya Jokowi dan Prabowo Menyatukan yang Berpecah dan Bertengkar

<br>Fahri Hamzah Nilai Bersatunya Jokowi dan Prabowo Menyatukan yang Berpecah dan Bertengkar


Fahri Hamzah Nilai Bersatunya Jokowi dan Prabowo Menyatukan yang Berpecah dan Bertengkar

Indonesia saat ini membutuhkan jalan tengah berupa rekonsiliasi dan persatuan nasional

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah mengajak masyarakat untuk menggunakan akal sehat dan kepala dingin dalam memilih Presiden pada 14 Februari mendatang. Menurutnya, Indonesia saat ini membutuhkan jalan tengah berupa rekonsiliasi dan persatuan nasional yang akan sangat menentukan sejarah bangsa kedepan.

Fahri Hamzah menjelaskan jalan tengah yang dimaksudnya adalah upaya untuk bersatu dalam arti tidak ekstrem ke kanan atau ke kiri, serta mendahulukan kepentingan rakyat. Hal ini menurut Fahri sangat terlihat dalam proses bersatunya Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto.


"Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)

"Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.


Fahri pun menyebut relevansi langkah pemerintahan program kerja yang dicanangkan paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran dalam melanjutkan upaya mendorong kemajuan negara. Dengan demikian, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan.

Fahri Hamzah Nilai Bersatunya Jokowi dan Prabowo Menyatukan yang Berpecah dan Bertengkar

"Seperti hilirisasi, seperti rencana untuk memberikan intervensi nutrisi dan gizi pada rakyat Indonesia," jelas Fahri.

"Ini adalah revolusi kebijakan yang banyak negara tidak suka tentunya. Banyak negara-negara lain yg melihat jejak Indonesia menjadi negara maju, jadi negara kuat, jadi negara superpower itu terlihat di depan mata," tambahnya.


Lebih lanjut, Fahri juga mengatakan kemerdekaan Indonesia bukan hadiah dari bangsa lain. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa menjadi berdaya merupakan bagian dari usaha menjaga kedaulatan, di mana setiap keputusan pro rakyat hanya bisa diambil oleh pemimpin yang berani.

"Kalau Indonesia mau jadi negara superpower, negara kuat, yang bisa mensejahterakaan rakyatnya, itu tdk mungkin kita titipkan kepada negara lain," ucap Fahri.


"Itu butuh intervensi, butuh keberanian memimpin," imbuhnya.

Lebih lanjut, Fahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan. Ia berharap impian Indonesia menjadi negara kuat tidak berhenti dalam angan-angan belaka.


"Ayo kita ke tengah, tinggalkan yang lain. Yang lain adalah kepingan-kepingan kemarahan dan kepingan-kepingan kekecewaan. Tidak wajar kita berpolitik dan mengambil keputusan tentang pemimpin karena marah dan kecewa," kata Fahri

Fahri Hamzah Nilai Bersatunya Jokowi dan Prabowo Menyatukan yang Berpecah dan Bertengkar

"Mari kita gunakan akal kita, siapapun kalian bahwa InsyaAllah ini adalah momen bagi sejarah bangsa, sejarah umat kita akan memimpin dunia ini," pungkasnya.

VIDEO: Fahri Hamzah Terharu Bakal Cicipi Kemenangan Bareng Prabowo, Singgung Nama Jokowi
VIDEO: Fahri Hamzah Terharu Bakal Cicipi Kemenangan Bareng Prabowo, Singgung Nama Jokowi

Fahri hadir dalam acara mengawal suara rakyat di Istora Senayan

Baca Selengkapnya
Fahri Hamzah Sebut Menteri Koalisi AMIN Mundur Pekan Ini, Begini Kata Istana
Fahri Hamzah Sebut Menteri Koalisi AMIN Mundur Pekan Ini, Begini Kata Istana

Kabar menteri NasDem dan PKB akan mundur dari kabinet Jokowi disampaikan Fahri lewat cuitan di akun X miliknya, Kamis (14/12).

Baca Selengkapnya
Fahri Hamzah Ajak Kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud Gabung Prabowo-Gibran
Fahri Hamzah Ajak Kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud Gabung Prabowo-Gibran

Menurut Fahri, bila ditarik ke belakang bahwa apa yang terjadi pada saat Pemilu 2014 dan 2019 merupakan sebuah kepingan ekstrem dalam konfigurasi pemilih.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Istana Respons Kabar Parpol Pendukung Anies-Cak Imin Tarik Kader dari Kabinet Jokowi
Istana Respons Kabar Parpol Pendukung Anies-Cak Imin Tarik Kader dari Kabinet Jokowi

Kabar tersebut dihembuskan politikus Partai Gelora Fahri Hamzah

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anies Tanggapi Kabar Dua Parpol Pendukung AMIN Keluar dari Kabinet Jokowi: Tidak Level
VIDEO: Anies Tanggapi Kabar Dua Parpol Pendukung AMIN Keluar dari Kabinet Jokowi: Tidak Level

Menurutnya, kabar tersebut tidak perlu ditanyakan padanya.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Koalisi Indonesia Maju Siap Jadi Penerus Jokowi
Prabowo: Koalisi Indonesia Maju Siap Jadi Penerus Jokowi

Menurut Prabowo, bangsa yang baik dan terhormat adalah bangsa yang menghormati pemimpin-pemimpinnya

Baca Selengkapnya
Firli Tunjuk Pengacara Baru Tangani Gugatan Praperadilan Kedua Lawan Polda Metro Jaya
Firli Tunjuk Pengacara Baru Tangani Gugatan Praperadilan Kedua Lawan Polda Metro Jaya

Fahri Bachmid akan menangani gugatan praperadilan kedua Firli terkait kasus pemerasan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Segera Kirim Surpres Pengganti Firli Bahuri ke DPR
Jokowi Segera Kirim Surpres Pengganti Firli Bahuri ke DPR

Firli Bahuri kini sudah menjadi tersangka kasus dugaan pemerasan mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya