Ini 4 anggota Komite Audit Survei Konvensi Demokrat
Merdeka.com - Partai Demokrat menunjuk empat anggota Komite Audit Survei untuk mengawasi lembaga survei yang akan mengambil sampling para peserta Konvensi Demokrat. Keempat figur dipilih karena kredibel dan independen.
"Mereka tokoh nasional yang punya pemahaman survei, independen dan kredibel. Tugasnya, mengaudit lembaga survei peserta konvensi dari membuat kisi-kisi hingga pengambilan samplingnya," ujar Sekretaris Komite Konvensi, Suaidi Marasabessy kepada merdeka.com, Kamis (5/12).
Suaidi menuturkan, pengambilan sampling itu dilakukan dua tahap. "Tahap pertama, pertengahan Januari dan tahap kedua, akhir April," kata dia.
Berikut profil keempat anggota Komite Audit Survei Konvensi Demokrat:
1. Pakar psikologi politik Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk.
Pria kelahiran Padangpanjang, Sumatera Barat, 31 Maret 1966 ini adalah ahli psikologi politik yang dilantik sebagai guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dengan pidato pengukuhannya yang berjudul 'Menghidupkan Kembali Publik: Perspektif Psikologi Politik' pada tahun 2010 lalu. Selain sebagai Koordinator Program Master dan Doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, kini dia juga aktif menulis dan kerap menjadi narasumber di berbagai media televisi.
2. Thamrin Amal Tomagola adalah sosiolog dari Universitas Indonesia.
Dia sempat mengenyam pendidikan di beberapa universitas, antara lain Sosiologi FISIP UI (1974), Universitas Nasional Australia (M.A. bidang demografi sosial, 1982), dan Universitas Esex, Britania Raya (Ph.D. bidang sosiologi media, 1990).
3. Pengamat Kebijakan Publik dan Pengamat Politik Andrinof Chaniago.
Pria kelahiran di Padang, Sumatera Barat, 3 November 1962 ini adalah seorang akademisi, peneliti, dan pengamat kebijakan publik. Dia merupakan ketua umum Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia dan pendiri sekaligus direktur eksekutif Cirus Surveyors Group. Andrinof juga seorang penggagas Visi Indonesia 2033, yang menawarkan konsep pembangunan Indonesia menuju negara maju di tahun 2033 mendatang. Saat ini dia juga menjadi dosen Pascasarjana FISIP Universitas Indonesia.
4. Almuktabar
Almuktabar ini adalah Kepala Bidang Kerjasama Antar Negara di Kementerian Dalam Negeri.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surat suara bukan hanya secarik kertas, melainkan sebuah instrumen demokratis yang menggambarkan kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaDemokrat memiliki survei internal, dan AHY yakin perolehan suara akan lebih dari survei eksternal.
Baca SelengkapnyaPemilu yang demokratis sangat penting untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan memastikan bahwa warga negara memiliki suara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Integritas pemilu merupakan aspek kritis dalam menjaga kesehatan demokrasi suatu negara.
Baca SelengkapnyaDalam sistem demokrasi, rakyat memegang kekuasaan tertinggi.
Baca SelengkapnyaGuru besar dan akademi dari berbagai perguruan tinggi berkumpul untuk menghadiri acara temu ilmiah membahas api demokrasi yang mulai redup.
Baca SelengkapnyaPrinsip-prinsip dasar pemilu mencerminkan nilai-nilai demokratis yang mendasari proses ini.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemilu merupakan singkatan dari Pemilihan Umum, yang merupakan proses demokratis untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat dalam suatu negara.
Baca Selengkapnya