Hasto Respons Pernyataan Ketum Gelora Sebut Jokowi Ajak PDIP Bangun Koalisi Besar
Koalisi tersebut tak jadi terbentuk
Koalisi tersebut tak jadi terbentuk
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto merespons pernyataan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sudah mengajak PDIP membangun koalisi besar. Namun, koalisi itu tak terbentuk karena PDIP keburu mendeklarasikan Ganjar.
Hasto mengungkapkan, bahwa pencapresan Ganjar justru adalah hasil dari proses yang melibatkan Presiden Jokowi. Bahkan frasa 'rambut putih' yang kerap disematkan ke Ganjar, juga berasal dari Presiden Jokowi.
kata Hasto, saat ditemu di GBK, Jakarta, Kamis (2/11).
Menurut Hasto, seharusnya yang diributkan bukan soal koalisi besar atau tidak. Tetapi, bagaimana proses yang dilakukan demi menghasilkan pemimpin yang menjawab persoalan bangsa dan negara. Oleh karena itu, lahirlah pasangan Ganjar-Mahfud MD.
Terkait apakah artinya dari pertemuan Megawati dengan Presiden Jokowi itu, ada kesepakatan mendukung Ganjar. Hasto pun tak menjawab secara detail.
"Pak Ganjar lahir kan yang mengatakan rambut putih siapa? Kan itu dicatat oleh rakyat," ucap Hasto.
Hasto menilai seseorang bisa berubah, namun, Megawati bersama PDIP akan tetap kokoh berjuang. Kekokohan yang sama yang pernah ditunjukkan sejak Pangeran Diponegoro, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Laksamana Malahayati.
"Semua kan berjuang demi kemerdekaan. Meskipun menghadapi tantangan-tantangan, tapi bangsa Indonesia ini bangsa yang sangat konsisten. Konsistensi itulah yang ditangkap juga oleh ibu Megawati Soekarnoputri dan kami semua sebagai karakter dari bangsa ini. Bangsa kita tak pernah berubah-ubah. Ketika ada yang berubah pasti ada tanda tanya," imbuh Hasto.
Sebagai informasi, hubungan Presiden Jokowi dengan PDI Perjuangan belakangan memanas pasca Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka maju sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi Prabowo Subianto.
Gibran yang merupakan putra sulung Presiden Jokowi itu ikut kontestasi Pilpres 2024 saat statusnya masih menjadi kader PDIP.
PDIP meyakini Jokowi tidak memberi perintah kepada menterinya untuk bermanuver membentuk poros koalisi baru.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Agus Rahardjo mengungkapkan dirinya pernah dipanggil dan diminta Presiden Jokowi untuk menghentikan penanganan kasus korupsi pengadaan e-KTP
Baca SelengkapnyaTidak banyak yang dikatakan Jokowi saat diminta tanggapan terkait rasa sedih PDIP.
Baca SelengkapnyaMuncul wacana Jokowi akan menjabat Ketum PDIP menggantikan Megawati.
Baca SelengkapnyaRudy menilai, Jokowi merupakan sosok yang patut untuk memimpin PDIP setelah kepemimpinan Megawati lengser.
Baca SelengkapnyaSBY bertemu Presiden Jokowi membahas terkait politik kebangsaan dan politik kenegaraan.
Baca SelengkapnyaMahfud MD tetap menjabat menko Polhukam meski sudah dipindang Ganjar sebagai cawapresnya.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi), sudah diberi tahu tentang keputusan parpolnya mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca Selengkapnya