Demokrat tidak minat gabung koalisi Jokowi-JK
Merdeka.com - Ketua Harian Partai Demokrat Syarifuddin Hasan mengatakan partainya tidak berminat untuk bergabung dengan Kubu Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Meski Demokrat sudah memiliki pengalaman 10 tahun sebagai partai penguasa.
"Enggak tuh (ingin gabung)," ucap Syarief di kediaman SBY, Puri Cikeas, Bogor, Selasa (2/9).
Syarief menjelaskan, penolakannya itu bukan karena tidak cocok dengan pemerintahan yang akan dipegang Jokowi dan JK, melainkan orientasi Demokrat lebih fokus terhadap kebijakan.
"Dari awal kan itu, Demokrat orientasinya kepada program, orientasinya pada kebijakan, bukan pada kekuasaan," tegasnya.
Menurutnya, kebijakan Jokowi yang diungkap terbuka dalam debat capres, tidak cukup meyakinkannya untuk menjatuhkan dukungan kepada Koalisi Indonesia Hebat.
"Enggak cukup, debat capres kan cuma ad hoc, parsial. Kita kan maunya secara komprehensif," tandasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBerbagai pihak mendorong agar kedua tokoh tersebut segera bertemu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mengatakan Gibran hanya tinggal mengikuti debat saja.
Baca SelengkapnyaJokowi nilai debat capres ketiga justru serang pribadi tak bahas substansi
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaJK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDukungan dari Arus Bawah Indonesia ini juga sebagai upaya mengawal demokrasi dan menyukseskan gelaran Pilpres 2024 dalam sekali putaran.
Baca Selengkapnya