Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrat Sayangkan Jika Dukung atau Tolak Pilkada 2022-2023 untuk Jegal Capres

Demokrat Sayangkan Jika Dukung atau Tolak Pilkada 2022-2023 untuk Jegal Capres Ilustrasi Pilkada. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Partai Demokrat menyayangkan jika ada pihak yang menjadikan pertimbangan pragmatis di balik alasan mendukung atau menolak penyelenggaraan Pilkada 2022 dan 2023. Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai, sempit alasan untuk menolak atau mendukung normalisasi penyelenggaraan Pilkada jika sekadar menyiapkan atau menjegal pasangan calon presiden potensial 2024.

"Partai Demokrat menyayangkan jika ada pihak-pihak yang mengedepankan pertimbangan pragmatisme dalam mendukung atau menolak pelaksanaan pilkada 2022 dan 2023," kata Herzaky dalam keterangannya, Kamis (28/1).

"Mempersempit alasan tetap melaksanakan atau menolak Pilkada 2022 dan 2023 karena sekedar mau mendukung atau menjegal calon-calon presiden potensial untuk 2024," tegasnya.

Demokrat menyesalkan bau politik kekuasan begitu kuat dinyalakan, seakan tidak bisa menahan diri menunggu tahun 2024. Menurut Herzaky ada alasan kemanusiaan mengapa harus memutuskan Pilkada 2022 dan 2023 dilaksanakan atau ditunda.

"Padahal, ada alasan-alasan kebangsaan dan kemanusiaan yang harus kita kedepankan dalam memutuskan, apakah Pilkada 2022 dan 2023 tetap dilaksanakan atau ditunda," kata Herzaky.

Partai Demokrat berharap pemerintah dan fraksi di DPR mengedepankan pertimbangan kebangsaan dan kemanusiaan dalam memutuskan penyelenggaraan Pilkada 2022 dan 2023 dalam RUU Pemilu.

"Semoga para pengambil kebijakan di pemerintahan dan parlemen, berjalan beriringan dengan Partai Demokrat, mengedepankan pertimbangan kebangsaan dan kemanusiaan dalam memutuskan mendukung Pilkada 2022 dan 2023 tetap dilaksanakan, bukan malah mementingkan hasrat kekuasaan," ujarnya.

Partai Demokrat sendiri meminta Pilkada 2022 dan 2023 tetap dilaksanakan karena beberapa alasan. Pertama jika ditunda, maka ada 272 daerah dipimpin pejabat sementara, sementara pandemi belum bisa diprediksi berakhir. Daerah perlu pengambil kebijakan strategis oleh pemimpin definitif.

Kedua, berkaca pada pengalaman Pemilu 2019, penyelenggaraan serentak bisa membebani penyelenggara. Pada 2019 lalu tercatat 894 petugas Pemilu meninggal dunia.

Selain itu, jika Pilkada dibarengi dengan Pilpres dan Pileg bisa tertutup hiruk pikuk Pilpres. Seperti 2019 lalu ketika Pilpres lebih mendominasi isu di masyarakat ketimbang Pileg.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai, ada alasan politik Pilpres 2024 di balik dorongan normalisasi pilkada. Yaitu untuk mempersiapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang digadang-gadang maju di Pilpres 2024.

Qodari mengatakan, partai yang mendorong Pilkada dinormalisasi pada 2022 dan 2023 demi mendorong Anies menjadi Capres 2024.

"Mungkin partai-partai yang ingin Anies jadi capres itu mendorong agar Pilkada 2022 dan 2023 itu tetap ada. Dengan kata lain meminta agar Pilkada atau Pilkada serentak itu mundur di 2024 menjadi 2027," kata Qodari kepada wartawan, Rabu (27/1).

Qodari menilai, dengan digelarnya Pilkada 2022 dan 2023, maka akan membuat ruang partai mencari jagoan baru atau mempertahankan jagoannya. Partai bisa mencari Capres alternatif.

"Melalui Pilkada Jakarta, Jabar, Jateng dan Jatim, terutama pilkada Jakarta. Karena, Jakartalah Pilkada rasa Pilpres," jelasnya.

Tentunya yang menjadi sorotan adalah Anies Baswedan yang kini memimpin ibu kota. Jika sesuai UU Pilkada yang berlaku, posisi Anies akan digantikan pejabat sementara hingga Pilkada digelar serentak pada 2024.

Qodari menduga, ada upaya mempertahankan nama yang sekarang diunggulkan, termasuk Anies, agar bisa ditarik sebagai Capres 2024. Anies akan mendapatkan panggung di Pilkada 2022. Serta bakal mendapat panggung tambahan selama dua tahun memimpin Jakarta jika terpilih.

"Tetapi kalau Anies maju, dia dapat panggung Pilkada, dan apabila menang terpilih kembali, maka akan punya panggung lagi, di pemerintahan selama dua tahun," kata Qodari.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Demi Dukung Ganjar, Caleg Demokrat Ini Siap Disanksi

Demi Dukung Ganjar, Caleg Demokrat Ini Siap Disanksi

Dukungan tersebut diberikan lantaran Ganjar merupakan Capres pertama yang menemuinya.

Baca Selengkapnya
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Baca Selengkapnya
Berkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar

Berkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar

Berkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar

Baca Selengkapnya
Beredar Kabar AHY Bakal Jadi Menteri ATR, Respons Demokrat: Kami Siap

Beredar Kabar AHY Bakal Jadi Menteri ATR, Respons Demokrat: Kami Siap

Menurut Herzaky, jika negara memanggil AHY selalu siap memenuhi panggilan itu.

Baca Selengkapnya
Turun Gunung Kampanyekan Prabowo di Malang, SBY: Beliau Sahabat Saya, Putra Terbaik Bangsa

Turun Gunung Kampanyekan Prabowo di Malang, SBY: Beliau Sahabat Saya, Putra Terbaik Bangsa

SBY juga mengajak masyarakat mencoblos Partai Demokrat. Sebab menurutnya, Demokrat adalah partai yang selama ini selalu berpihak dan memperjuangkan hak rakyat.

Baca Selengkapnya
AHY Mengaku Diminta Prabowo Siapkan Kader Terbaik Demokrat untuk Bantu Pemerintahan Mendatang

AHY Mengaku Diminta Prabowo Siapkan Kader Terbaik Demokrat untuk Bantu Pemerintahan Mendatang

Posisi Partai Demokrat di pemerintahan saat ini diharapkan AHY mampu membantu kabinet Prabowo-Gibran ke depan.

Baca Selengkapnya
Hari Ini, Dua Caleg Demokrat Diperiksa Bawaslu Jakpus Terkait Kasus Dugaan Politik Uang

Hari Ini, Dua Caleg Demokrat Diperiksa Bawaslu Jakpus Terkait Kasus Dugaan Politik Uang

Kedua caleg itu adalah Caleg DPR RI dari dapil DKI Jakarta 2, Melani Leimena Suharli, dan Caleg DPRD DKI Jakarta dari dapil DKI Jakarta 7, Ali Muhammad Johan.

Baca Selengkapnya