Alasan PPP capreskan Prabowo agar tidak redup
Merdeka.com - Ketua DPP PPP, Epyardi Asda menyebut keputusan sang Ketua Umum Suryadharma Ali berkoalisi dengan Gerindra untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai capres sebagai bentuk bangkitnya partai berlambang Kabah itu di kancah politik nasional. Menurutnya, Prabowo memiliki peluang kuat untuk memenangkan pilpres 2014.
"Apabila dulunya PPP ini dianggap semakin meredup maka inilah saatnya kami bisa kembali bangkit," kata Epyardi, di Warung Daun, Cikini Jakarta, Sabtu (19/4).
Ketika PPP memutuskan berkoalisi dengan Gerindra, Epyardi berani memastikan partainya tidak pernah meminta jabatan apapun kepada Prabowo. Ia menilai keputusan Suryadharma Ali berkoalisi dengan Gerindra merupakan langkah yang tepat dan cerdas.
Keputusan itu juga merupakan kreasi dari Suryadharma selaku ketua umum partai dan hasil Mukernas PPP lalu.
"Kami merasa butuh tokoh yang berkarakter tegas, pro rakyat kecil dan mampu memiliki pola pikir dalam mengimplementasikan UUD 45 di mana kekayaan yang terkandung di dalam bumi kita ini harus bisa dikelola secara mandiri. Semoga ini bisa menjadi jawabannya," ungkap Epyardi.
Menurutnya, PPP ingin mendapatkan sosok pemimpin yang berwibawa dan tegas untuk Indonesia yang lebih baik. Terkait wacana pembentukan koalisi partai Islam, ia menilai hanya sebagai sebuah fenomena politik saja.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukungnya memenangkan kontestasi pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai Pilpres satu putaran menghemat anggaran negara sehingga dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tak sabar menuju hari pencoblosan yakni 14 Februari 2024 mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menang Sengketa Pilpres di MK, Prabowo: Kita Lakukan Persiapan untuk Menghadapi Masa Depan
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi Presiden Republik Indonesia melalui jalur kekerasan.
Baca SelengkapnyaMasa tenang Pemilu 2024 dimulai 11 Februari hingga 13 Februari. Kampanye politik pun dilarang digelar
Baca SelengkapnyaDebat Pilpres terakhir akan dilaksanakan pada 4 Februari 2024
Baca SelengkapnyaPrabowo bertekad menjadi pemimpin yang mengayomi seluruh rakyat Indonesia jika menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPejuang PPP akan bergerak lebih masif menangkan pasangan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya