Ahok: Survei Gema PKS kurang lihai
Merdeka.com - Gerakan Pemuda Keadilan (Gema) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pernah membuat survei yang menunjukkan 93 persen warga Jakarta menolak Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi gubernur DKI Jakarta. Terkait hasil survei itu, Ahok mengatakan bahwa survei tersebut tidak benar. Buktinya, hasil pemilihan umum legislatif menunjukkan suara Partai Gerindra lebih besar ketimbang PKS.
"Surveinya dia 93 persen warga DKI menolak Ahok tidak tepat. Gerindra saja sudah lebih 7 persen, PDI Perjuangan hampir 20 persen," ujar Ahok di Balai Kota, Senin (21/4).
Ia menegaskan warga DKI Jakarta yang menolak dirinya menjadi gubernur hanya segelintir orang. Apalagi, partai politik lainnya belum tentu menolak Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta.
"Kalau dia klaim yang nolak Ahok hampir 70 persen, itupun masih tanda tanya. Apakah Hanura, NasDem nolak saya juga. Kalau cuma PKS, berarti tidak sampai 10 persen dong yang nolak Ahok di sini. Jadi Gubernur itu hanya perlu 50+1. Jadi menurut saya, survei mereka kurang lihai," kata Ahok.
Hasil hitung manual yang dilakukan KPUD DKI, Partai Gerindra meraih 14,17 persen dan PKS 9,34 persen. Suara itu untuk wilayah DKI.
Topik pilihan: Koalisi Partai Islam | Capres Jokowi
Sebelumnya, Gema PKS Jakarta menyerukan penolakan bila Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Bahkan, mereka sudah melakukan survei dengan hasil 93 persen menyatakan penolakannya.
Menurut Peneliti Gema Keadilan, Mustofa menjelaskan, survei ini memakai dua cara, yakni online dan tatap muka dari 1.589 responden, 300 tatap muka dan 1.289 sampel online.
"Yang pakai online memakai google drive, dengan memberi link survei. Dalam survei ini tidak memakai tingkat kepercayaan dan margin of error," kata Mustofa.
Dalam survei, kata Mustofa, banyak alasan warga Jakarta tidak menyukai Ahok. Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur itu dinilai tidak disukai lantaran kinerja dan cara berkomunikasinya kepada warga Jakarta selama 1,5 tahun ini.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaEks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca Selengkapnya