Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Sinyal kubu Jokowi, partai pendukung Prabowo bakal merapat

4 Sinyal kubu Jokowi, partai pendukung Prabowo bakal merapat Prabowo dan koalisi merah putih. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Pasca-pencoblosan Pilpres 9 Juli lalu, konstelasi politik di Tanah Air terus dinamis. Masing-masing kubu calon melancarkan manuver politiknya dan mengklaim sebagai pemenang pilpres.

Di kubu Prabowo - Hatta , deklarasi terhadap Koalisi Merah Putih dilakukan, Senin (14/7). Masing-masing ketua umum dan sekjen partai anggota koalisi sepakat mematenkan koalisi meski seandainya Prabowo - Hatta kalah pilpres.

Dari 7 parpol koalisi, cuma Ketua Umum dan Sekjen Demokrat yang tak hadir untuk meneken perjanjian. Sementara sisanya, Gerindra, Golkar, PPP, PAN, PKS, dan PBB, hadir.

Meski demikian, gonjang ganjing parpol koalisi Prabowo - Hatta akan merapat ke Jokowi - JK terus mencuat. Mereka dinilai tak akan bertahan di luar kekuasaan jika Jokowi - JK menang pilpres.

Sinyal adanya parpol koalisi Prabowo - Hatta yang bakal merapat ke Jokowi-JK semakin terasa dengan munculnya kisruh di internal Golkar. Sejumlah elite dan Ormas Trikarya Golkar yang terdiri dari MKGR, Soksi, dan Kosgoro, mendesak agar Ketua Umum Aburizal Bakrie (Ical) segera diganti. Mereka juga memberi sinyal Golkar akan merapat ke Jokowi - JK .

Tak hanya itu, sinyal bakal ada parpol koalisi Prabowo - Hatta yang merapat juga ditangkap oleh kubu Jokowi - JK . Berikut 4 sinyal kubu Jokowi - JK tersebut seperti dirangkum merdeka.com:

Pramono: Ada parpol koalisi Prabowo ingin gabung ke Jokowi

Anggota tim sukses (timses) pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Pramono Anung mengaku sudah mencium adanya upaya beberapa partai dari Koalisi Merah Putih yang mendukung Prabowo-Hatta untuk bergabung dalam koalisi pendukung pasangan Jokowi-JK. Namun, Pramono enggan menyebut nama partai tersebut.

"Sekarang pun sudah ada kasak kusuk ada beberapa partai yang ingin bergabung. Ya itu ada lah, enggak enak saya sebutkan. Enggak etis saya sampaikan," kata Pramono di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/7).

Mantan Sekjen PDIP itu menilai Koalisi Merah Putih berpeluang tipis untuk bisa langgeng. Pramono memaparkan, PDIP memiliki pengalaman yang sama pada 2004 lalu.

"Saya melihat bahwa tentunya koalisi permanen ini rawan sekali untuk berumur panjang. Karena kita punya pengalaman yang sama di 2004 pada waktu itu PDIP juga bagian dari itu," katanya.

PDIP: Kami siap kerja sama dengan Demokrat

Wakil Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai koalisi Merah Putih yang dibangun Prabowo-Hatta rapuh. Ini terlihat dari tidak hadirnya petinggi Partai Demokrat.

Ketidakhadiran Demokrat, lanjut Hasto, juga bisa ditafsirkan adanya perubahan arah politik karena Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bagaimanapun percaya dengan lembaga survei kredibel seperti Kompas dan SMRC. Hal itu sudah ditunjukkan SBY dalam pemilu legislatif yang lalu.

"Kami mengapresiasi atas sikap kenegarawanan Partai Demokrat tersebut. Kami siap bekerja sama dengan Demokrat untuk Indonesia yang lebih baik," ujarnya, Senin (14/7).

Dalam kesempatan itu, Hasto pun mengimbau agar menjaga suasana agar tetap sejuk, dan jauhkan dari klaim sepihak.

"Jauhkan juga dari setiap upaya manipulatif untuk mendongkrak suara. Sebab ketika relawan dan rakyat bersatu untuk Jokowi, pasti tidak ada ruang yang terbuka untuk manipulasi," ujarnya.

Jokowi persilakan jika Golkar dan Demokrat mau gabung

Sejumlah kader Partai Golkar dan Partai Demokrat disebut-sebut sudah siap menyeberang dari kubu Prabowo ke Jokowi, jika pasangan nomor satu ini dinyatakan kalah oleh KPU. Jokowi pun santai menerima mereka.

"Kita ini terbuka. Semua yang ingin ikut bangun negara ya mesti kita terima," kata Jokowi usai konsolidasi internal di Banten, Rabu (16/7).

Jokowi mengaku memang ada beberapa partai yang sudah membicarakan bergabung dengan koalisi. Namun dia enggan mengungkap partai mana saja itu.

Dia pun mengaku lebih sibuk mengurusi suara yang hilang daripada bicara memperbesar koalisi atau membentuk kabinet.

"Tunggu 22 Juli saja," katanya.

Hanura: Koalisi Merah Putih tak akan berumur lama

Ketua DPP Partai Hanura, Saleh Husin menilai, deklarasi Koalisi Merah Putih adalah sebuah strategi politik yang tengah dimainkan oleh kubu Prabowo-Hatta. Saleh yakin keberadaan koalisi tersebut tidak akan bertahan lama. Menurutnya, koalisi tersebut terbentuk lantaran adanya kepentingan dari masing-masing partai anggota koalisi.

"Lihat dari gerakannya, koalisi tersebut tidak akan berumur lama dan hanya merupakan kepentingan sesaat. Kita lihatlah sampai dengan penetapan capres terpilih nanti dan saya merasa yakin konstalasi politik akan berubah total maka dengan sendirinya koalisi tersebut akan ditinggalkan satu persatu partai yang ada di dalamnya," jelas Saleh saat dihubungi, Selasa (15/7).

Dia mengatakan koalisi pendukung Jokowi-JK tak akan latah dengan mengikuti langkah yang dilakukan oleh kubu Prabowo - Hatta. Menurutnya, langkah paling utama saat ini adalah mengawal setiap langkah rekapitulasi suara oleh penyelenggara pemilu agar sesuai aturan dan tidak dimanipulasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Meski demikian, Saleh mengaku pihaknya menghargai deklarasi Koalisi Permanen Merah Putih. "Kami menghargai koalisi permanen yang dideklarasikan oleh teman-teman sebelah yang merupakan penjelmaan dari koalisi pilpres. Kitakan sudah mempunyai contoh (koalisi) pada periode-periode sebelumya, jadi tidak perlu dirisaukan," tutup Saleh.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan

Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan

Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'

Jokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'

Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.

Baca Selengkapnya
Besok, Jokowi Berikan Prabowo Kenaikan Pangkat Kehormatan Jadi Jenderal Bintang 4

Besok, Jokowi Berikan Prabowo Kenaikan Pangkat Kehormatan Jadi Jenderal Bintang 4

Prabowo sendiri pensiun dari TNI dengan pangkat Letnan Jenderal atau bintang tiga.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Prabowo Puji Jokowi: Kita Tidak Pernah dalam Hati Saling Benci dan Mengejek

Prabowo Puji Jokowi: Kita Tidak Pernah dalam Hati Saling Benci dan Mengejek

Kendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Tuai Pro-Kontra, Jokowi: Pak SBY & Luhut juga Pernah Naik Pangkat

Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Tuai Pro-Kontra, Jokowi: Pak SBY & Luhut juga Pernah Naik Pangkat

Jokowi mengatakan Prabowo telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan TNI dan negara.

Baca Selengkapnya