Yusril: Saya tak dendam
Merdeka.com - Mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra mengaku namanya tercoreng sejak ditetapkan tersangka dalam kasus Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum). Meski demikian, ia tidak menaruh dendam kepada pihak-pihak yang menyeretnya dalam kasus ini.
"Meski saya keras sekali dan sering berbeda pendapat. Sebagai pribadi saya tetap berhubungan baik," kata Yusril di kantor Ihza dan Ihza Law Firm, Gedung Cipta Graha Jakarta, Kamis (31/5).
Sikap ini ditunjukkannya saat menerima undangan putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada awal tahun 2012 lalu. Saat itu, dia mengaku sempat menghadiri resepsi pernikahan Edhie Baskoro (Ibas) dan Aliya Rajasa.
"Saat SBY menikahkan anaknya, saya berkenan untuk datang. Kemudian saya juga diundang ke rumahnya, setelah putusan sela kekalahan SBY," ujar dia.
Langkah itu dilakukan bukan berdasarkan alasan tertentu. Yusril mengaku hanya ingin membentuk hubungan baik dengan berbagai pihak. Meskipun, dia memiliki konflik dalam beberapa hal terkait politik maupun hukum.
"Sebenarnya saya berguru pada tokoh-tokoh Masyumi, bahwa perbedaan-perbedaan pendapat atau politik jangan jadi penghalang hubungan pribadi sesama manusia," tandas Yusril.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yusril berpendapat perselisihan hasil pemilu yang harus diselesaikan melalui Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaYaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaYusril meyakini MK bakal menolak permohonan kubu pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin (AMIN) dengan melihat pernyataan yang disampaikan ahli dan saksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Yusril menyoroti bahwa tidak tertulis siapa pihak yang memiliki wewenang untuk penyelidikan dan penuntutan.
Baca SelengkapnyaMunir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaTim ini terdiri atas 14 orang advokat yang diketuai oleh Yusril.
Baca SelengkapnyaSejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaYusril menyatakan bersedia diambil keterangannya oleh penyidik.
Baca SelengkapnyaYusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Baca Selengkapnya