Tidak Gunakan Google Maps, Satu Keluarga Tewas Akibat Mobil Terjebak Lumpur Diduga Tahu Jalan Dilewati Hutan Sawit
Satu keluarga itu diduga kerap melintasi jalur alternatif tersebut untuk mengunjungi kerabatnya di Jambi.
Satu keluarga itu diduga kerap melintasi jalur alternatif tersebut untuk mengunjungi kerabatnya di Jambi.
Empat orang meninggal di dalam mobil Xenia karena menghirup gas beracun dari AC, usai kendaraan ditumpanginya terjebak di jalan berlumpur kawasan perkebunan sawit di Desa Limbur Baru, Kecamatan Limbur, Kabupaten Bungo, Jambi.
Empat orang tewas itu merupakan satu keluarga bernama Masrial, Nuryanti, Vanggi dan Fattan Azizait, warga Salimpat, Kecamatan Lembah Gumanti, Solok, Sumatera Barat.
Satu keluarga dari Sumatera Barat itu berangkat dari Solok ingin mengunjungi kerabatnya di Desa Limbur Baru, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo, Jambi.
Hasil penyelidikan polisi dengan memeriksa sejumlah saksi, diduga keluarga tersebut memilih jalur tersebut karena sudah mengetahui medan.
"Kalau kita analisa, korban ini karena melalui jalan alternatif berarti korban ini tahu wilayah di sana padahal di sana jalan perkebunan sawit," kata Kasi Humas Polres Bungo AKP M. Nur saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (16/4).
"Itu tidak tidak ada membuka google map atau yang lain," kata Nur.
"Jadi saat pihak keluarga korban datang dan pihak kepolisian datang bahwa korban sudah meninggal dunia," ujar Nur.
"Di sana itu tidak ada satupun rumah warga, hanya saja kawasan perkebunan sawit yang luas," kata Nur.
Nasib nahas sebelumnya dialami satu keluarga lantaran meninggal dunia usai terjebak di jalan berlumpur di Desa Limbur Baru, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo, Jambi.
Empat orang meninggal di dalam mobil Xenia merupakan satu keluarga dari Sumatera Barat yang mau silaturahmi dengan keluarga, namun saat di perjalanan malah kendaraan terjebak di Jalan Alternatif.
Sandra Juniko salah satu warga di sana mengatakan bahwa kondisi jalan tersebut memang buruk dan berapa waktu lalu dilanda hujan serta banjir.
"Iya bang, sebelumnya itu jalan itu banjir karena hujan terus di daerah sini sehingga jarak orang lewat di sana," kata Sandra, saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/4).
Menurut dia, warga bingung kenapa satu keluarga itu melintas di jalan alternatif bukan di jalan utama.
"Iya kalau kami tahu itu jalan tersebut biasanya digunakan oleh para ngelangsir buah sawit atau kendaraan truk, dan jarang warga melihat di sana," ujar Sandra.
Selain jalan alternatif tersebut, Sandra mengatakan, sebenarnya ada jalan dusun kendati kondisinya bukan seperti jalan di kota.
"Kalau jalan desa itu bagus dikit tapi kalau jalan perusahaan ya begitu lah. Namanya jalan yang jarang dilalui melainkan hanya saat mengambil sawit baru lah," ujar Sandra.
Sandra mengatakan, apabila dari Kota Bungo membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk mencapai Desa Limbur Baru. Sepanjang jalan kanan maupun kiri tanaman sawit dan minim untuk penerangan jalan.
Selain itu, untuk pindah desa ke desa lain membutuhkan waktu sekitar 20 menit lebih. Kemudian baru ada bangunan warga atau rumah penduduk dan jalan minim penerangan sehingga apabila malam hari sangat gelap.
Sandra menduga keluarga tersebut memilih jalan alternatif karena melewati jalan umum atau poros kemungkinan banyak pengendara lalu lalang.
"Kami juga heran kok lama orang tuh kejebak, kalau dirinya lewat jalan poros paling setiap berapa menit ketemu sama pengendara lain," tutup Sandra.
Mobil berwarna hitam tampak terjebak di sebuah gang yang terlalu sempit untuk ukurannya. Mobil tersebut tampak tak bisa berjalan mundur atau maju.
Baca SelengkapnyaIkuti tren 'google maps' sambil ceritakan perjalanan hidupnya yang sulit, wanita ini kini sukses jadi dosen.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah perjuangan seorang Ibu besarkan anaknya dari hidup menumpang hingga lulus S2 dan punya rumah.
Baca SelengkapnyaLewat aplikasi google maps atau Gmaps, wanita ini temukan foto mendiang neneknya.
Baca SelengkapnyaTerekam akibat kecelakaan tersebut sejumlah kendaraan nampak ringsek dan berada di sisi-sisi jalan.
Baca SelengkapnyaAkses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDiduga, truk kehilangan kendali sehingga terguling dalam perjalanan dari arah Cianjur menuju Bandung barat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca Selengkapnya