Sistem rating tak pedulikan pasar lokal
Merdeka.com - Beragam media dewasa ini semakin banyak tumbuh di Indonesia. Hal ini dinilai merupakan imbas dari adanya reformasi yang menjadi penyubur kebebasan pers.
Namun demikian, media membutuhkan rating untuk dapat terus bertahan dan bertumbuh menjadi semakin besar. Sayangnya, hal itu tidak dilirik oleh lembaga rating media.
"Sistem rating sekarang tidak berlaku dan semakin tidak memedulikan pasar lokal," ujar Komisioner bidang Isi Siaran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Nina Mutmainnah Armando dalam dialog publik bertajuk 'Quo Vadis Rating dalam Dunia Pertelevisian Indonesia?' yang digelar KPI di Gedung Kemenkominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (27/6).
Nina mengatakan, rating yang ada di Indonesia menggunakan sistem nasional. Hal itu menyebabkan banyak media lokal tidak bisa memanfaatkan rating untuk mengembangkan diri.
"Pasarnya nasional dan pelanggan rating adalah perusahaan-perusahaan nasional," kata Nina.
Lebih lanjut, Nina menjelaskan, sistem rating yang berlaku sekarang ini mengundang keraguan. Ini karena lembaga rating ternyata tidak transparan terkait metode dalam menentukan rating.
"Apalagi pemainnya tunggal," pungkas Nina.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses demokratis yang dilakukan secara periodik di suatu negara untuk memilih wakil rakyat atau pemimpin tertentu.
Baca SelengkapnyaDalam sistem ini, pemilih memberikan suaranya kepada partai politik, bukan kandidat individual.
Baca SelengkapnyaDi antara tahun 1955 hingga Pemilu 1999, Indonesia sempat mengimplementasikan sistem pemilu proporsional tertutup.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Hentikan Sistem Satu Arah dari KM 72 Cipali Hingga KM 414 Kalikangkung Semarang
Baca SelengkapnyaPenerapan sistem bayar tol tanpa sentuh tersebut dinilai memberikan sejumlah dampak positif bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaBahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.
Baca SelengkapnyaDalam sistem demokrasi, rakyat memegang kekuasaan tertinggi.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan sistem pertahanan Indonesia harus bisa mengantisipasi pertarungan global antara Amerika Serikat dengan China.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca Selengkapnya