Seorang perampok sadis di Medan tewas diamuk massa
Merdeka.com - Seorang perampok tewas diamuk massa di Jalan Flamboyan Raya, Simpang Pemda, Tanjung Sari, Medan, Senin (27/1). Dia jadi bulan-bulanan warga setelah membacok dan menggorok dua korbannya.
Informasi dihimpun, pelaku mencoba merampok Grosir Kaban sekitar pukul 09.30 WIB. Namun, Inganta Beru Ginting (50), pemilik toko, melakukan perlawanan dan menjerit. Panik, pelaku lalu membacok leher sebelah kanan perempuan itu.
Pekerja rumah makan di sebelah grosir, Jamal (28), sempat berusaha memberi pertolongan. Namun, dia juga menjadi korban. Leher kiri laki-laki itu digorok pelaku.
Setelah melukai Jamal, pelaku melarikan diri. Dia dipergoki Eko, warga setempat yang sedang melintas.
Beredar informasi di kalangan warga yang menyatakan pelaku perampokan berjumlah dua orang, seorang lainnya melarikan diri. Namun, Eko hanya melihat seorang pelaku. "Pelakunya sendirian. Dia langsung kukejar dan berhasil ditangkap warga," jelasnya.
Warga yang emosi langsung menghakimi pelaku. Laki-laki itu tewas di tempat.
Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan penyelidikan. Mereka juga membawa jasad pelaku ke RSUP Adam Malik, Medan.
Sementara itu, Inganta dan Jamal bisa diselamatkan. Keduanya masih dirawat intensif di RS Bina Kasih, Sunggal.
"Kasus perampokan ini masih kita selidiki. Kerugian belum diketahui, karena korban masih dalam perawatan serius di ruang ICU," jelas Kapolsek Sunggal Kompol Eko Hartanto.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat peristiwa tersebut, tidak ada satu orang pun yang membantu korban dari amukan pelaku.
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaPemuda yang tewas dibacok di Mampang ternyata pelaku tawuran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kehilangan orang terkasih merupakan kondisi berat yang tak mudah untuk dilalui.
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaWarga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaMirisnya, kondisi Iwan diketahui keluarga usai satu tahun wafat.
Baca Selengkapnya