Sadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba
Korban dibanting dua kali hingga berdarah dan mulut berbusa
Korban dibanting dua kali hingga berdarah dan mulut berbusa
Kurniawan alias Awan (11) seorang bocah Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43). Sesaat sebelum insiden itu, ibunda korban Halimah (42) mengatakan suaminya sempat ditegur oleh tetangga yang anaknya tertabrak sepeda Awan.
merdeka.com
Dia mengatakan anak tetangga tersebut lantas mengadu ke orang tuanya. Bahkan, orang tua anak tersebut sempat menegur Awan agar lebih berhati-hati lagi.
"Itu diomongin (mengadu) 'jangan gitu lagi kendarai sepeda, enggak bener'," ujar Halimah.
Teguran terhadap Awan dirasa kurang cukup. Tetangganya itu pun langsung mengadu ke Usman. Saat itu, pelaku tengah tidur siang.
Mulai dari sinilah insiden keji Usman terjadi. Usman terlihat menganiaya hingga membanting Awan hingga berdarah dan mulut berbusa.
"Mungkin karena kebersikan dan dirumah enggak ada apa-apa perut kosong, jadinya dia kesel," ungkap Halimah
"Di luar lagi (bantingan kedua), posisi di rumah sudah darah keluar terus mulut berbusa. Terus tetangga yang depan juga bilang harus buru-buru dibawa rumah sakit," sambung cerita dia.
Nahas, nyawa bocah yang hendak beranjak remaja tidak terselamatkan saat akan di bawa ke rumah sakit terdekat.
Sementara itu, Kapolsek Penjaringan, Kompol M Probandono Boby Danuardi menyebut pelaku saat ini telah diamankan oleh kepolisian. Sementara bocah tersebut telah meninggal dunia.
"Benar anak kandungnya meninggal dunia," kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (14/12).
Boby mengatakan aksi keji pelaku dilakukan lantaran kejiwaannya yang cenderung mudah emosi ditambah juga pemakai narkoba.
"Bapaknya ini memang tempramen karena pencandu narkoba," ujar dia.
Kapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca SelengkapnyaTak peduli dengan kondisinya yang sakit, ayah wanita ini tetap tinggal di rumah yang dilanda banjir dan meminta putrinya untuk kembali ke perantauan.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu berawal ketika korban bermaksud menjual ruko itu dan uangnya untuk biaya kuliah anak bungsunya.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaSejak nama putrinya, Wanda Tri Agustini dipanggil, ayahnya tampak berjalan mewakili putrinya wisuda dengan langkah yang berat.
Baca SelengkapnyaSukses ditatap bangga jadi abdi negara, kini dia hanya mampu tersenyum haru di atas sang pusara ayah.
Baca Selengkapnya