Semangat Alif lulus UN, tak mau kalah oleh penyakit

Merdeka.com - Semangat tinggi untuk menempuh pendidikan ditunjukkan Muhammad Alif Chandramata, siswa kelas XII IPA SMAN 78 Jakarta Barat. Sejak Februari 2013, pelajar berbadan gempal ini terpaksa harus belajar di rumah setelah bakteri Fistula Ani menyerang dirinya.

Selain itu sejak Agustus 2012, Alif juga terserang penyakit Immune Thrombocytopenic Purpura (ITP). Akibat kondisinya itu, putra pertama dari pasangan Tyo Adnan (50) dan Yusida (47) tak bisa datang ke sekolahnya untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) pada Senin (15/4) lalu.

Namun, kemauan kerasnya untuk bisa lulus dari SMA tak membuatnya menyerah begitu saja. Dari atas tempat tidurnya, dia mengikuti UN susulan di rumahnya, Perumahan Pengairan, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, hari ini.

Tak berbeda dengan pelaksanaan UN di sekolah, UN susulan terhadap Alif juga dilaksanakan pukul 07.30 hingga 09.30 WIB. Alif juga diawasi oleh tiga pengawas yang terdiri dari satu orang pengawas rayon, satu orang pengawas sekolah, dan satu orang pengawas independen.

"Secara persiapan dia siap. Walau sakit, dia bisa ikutin. Namanya sakit, enggak bisa ikut di ujian utama. Karena sakit, dia boleh ikut susulan," kata Kepala Sekolah SMAN 78, Endang Hidayat saat dihubungi, Senin (22/4).

Endang menambahkan, Alif termasuk siswa yang pintar. Setiap semester, pelajar berkacamata ini selalu masuk 10 besar. "Lumayan bagus. Tidak banyak beda sama yang sehat. Anaknya pintar. Rangkingnya lumayan, masuk sepuluh besar," ujarnya.

Menurutnya, sebelum mengikuti UN susulan, Alif juga mengikuti try out soal yang dikirimkan pihak sekolah ke rumahnya. Selain itu, pelajar yang bercita-cita sebagai insinyur ini juga sering bertanya kepada teman-temannya.

"Dia anaknya banyak belajar, banyak nanya temannya. Selain itu dia juga pelajari soal-soal try out," pungkas Endang.