Sebelum Masuk Masjid, Jemaah Salat Jumat di Jember Antre Diperiksa Suhu Tubuh
Merdeka.com - Suasana berbeda terasa di Masjid Jami' al-Baitul Amin, yang ada di pusat kota Jember. Masjid yang bersebelahan dengan pendapa Wahyawibawagraha (rumah dinas bupati) dan sebelah barat Alun-Alun Kota ini, nampak berusaha maksimal menjalankan protokol pencegahan penularan virus corona.
Pada salat Jumat (27/03) ini, jemaah harus antre hingga mengular ratusan meter, sebelum masuk ke halaman masjid. Sebab jemaah harus diperiksa temperatur suhunya satu-per satu oleh petugas takmir menggunakan Thermo Gun Lacer Infrared. Setelah lolos, mereka juga harus terlebih dahulu mencuci tangan menggunakan sabun cair antibakteri, yang telah disediakan takmir beserta air bersih yang mengalir.
"Wah kalau antre begini, khotbah selesai kita belum bisa masuk nih," celetuk salah satu jemaah saat mengantre ketika khotib sedang membacakan khotbah.
Beruntung, meski antre panjang, jemaah masih mau berbaris dengan tertib. Meski jarak kurang dari satu meter, namun jemaah tidak sampai berdesakan.
"Sebenarnya yang paling penting adalah berjarak, kalau kurang dari satu meter ya tidak apa-apa lah," ujar Prof Abdul Halim Soebahar, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember yang kebetulan pada hari ini menjadi khatib di Masjid Jami' al-Baitul Amien, Jember.
Sehari sebelumnya, MUI Jember mengeluarkan tausiyah atau nasehat kepada seluruh umat Islam di Jember, agar dalam pelaksanaan salat Jumat, berjarak minimal satu meter. Selain itu, masjid yang menyelenggarakan salat Jumat juga diminta melakukan serangkaian antisipasi seperti menyediakan alat ukur suhu (termo gun), sabun antiseptik dan tidak menggunakan karpet.
"Kita sudah sosialisasikan ke masyarakat, lewat grup WA. Bahkan Masjid Sunan Kalijogo, Jember, sempat berencana mengadakan dua kali salat Jumat, untuk mengantisipasi kapasitas, karena menerapkan berjarak guna mencegah penularan virus," papar Halim.
Lebih lanjut, MUI Jember mengajak seluruh umat Islam untuk taat pada anjuran pemerintah. "Kita harus taat pada pemerintah dan juga ilmuwan yang kompeten dalam bidang ini, dalam konteks ini adalah dokter atau ahli medis," ujar guru besar di IAIN Jember ini.
Selain berupaya menjaga kebersihan dan kesehatan masing-masing, MUI Jember juga mengajak masyarakat banyak berdoa dan bersabar dalam menghadapi wabah virus corona.
"Apa yang terjadi saat ini, memang belum pernah terjadi sebelumnya di masjid ini, yakni salat harus berjarak dan menggunakan Hand sanitizer. Tetapi kita harus tetap optimis. Bersabar dan tetap berikhtiar. Tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya," pungkas Halim.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid Jami Assuruur memiliki daya tampung yang besar. Saat penuh, 1.500 sampai 2.000 jemaah bisa melaksanakan salat di sini.
Baca SelengkapnyaDilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaAnies bercerita, warga sangat berjasa saat kampanye akbar AMIN di JIS pada 10 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo tak sengaja berjumpa dengan sosok tak terduga saat tengah berjalan santai.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal bangun tidur jam 03.00 WIB lalu mencari masjid ke Jalan Batu Ampar, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Jumat (5/1).
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengklaim hubung Indonesia dan Persatuan Emirat Arab sangat dekat dalam semua bidang,
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.
Baca Selengkapnya