Rumah warga terbakar, Wali Kota Risma bantu Damkar padamkan api
Merdeka.com - Rasa peduli Wali Kota Surabaya, Jawa Timur Tri Rismaharini kepada warganya yang kesusahan, tidak diragukan lagi. Meski menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Pahlawan ini, tidak membuatnya angkuh dan tak peduli kepada warganya.
Bentuk kepedulian Risma itu, jelas terlihat ketika mendengar rumah Sudiman (66), warga Jalan Kebraon II/136, Surabaya, terbakar, Sabtu (28/9), sekitar pukul 14.15 WIB.
Wali kota kelahiran Kediri yang tinggal di kawasan Wiyung, Surabaya itu langsung turun ke lapangan tanpa pengawalan. Risma yang saat itu mengenakan kerudung warna hitam dan baju batik itu, juga memberi instruksi kepada petugas Damkar secara langsung untuk segera menguasai api.
"Ibu Wali kan rumahnya dekat dari sini. Rumah beliau di Wiyung dan lokasi kebakarannya di Kebraon, jadi lokasinya dekat. Saat mendengar ada kebakaran di sini, beliau langsung datang ke TKP dan memberi instruksi secara langsung agar api cepat bisa dikuasai," terang Kepala Dinas Kebakaran Kota Surabaya, Candra Uratmangun di lokasi kejadian, Sabtu (28/9).
Setelah api berhasil dikuasai dan memastikan tidak ada korban, Rismapun kembali ke rumahnya di kawasan Wiyung. "Itu pasukan yang ada di jalan cepat ditarik lagi, karena sudah tidak ada aktivitas cepat ditarik biar kalau ada kejadian lagi bisa cepat mengantisipasi," kata Risma terdengar memberi instruksi melalui sambungan HT milik Candra.
"Siap ibu. 86, segera di 86, pasukan akan saya tarik kembali ke markas," jawab Candra melalui HT-nya.
Dijelaskan juga oleh Candra, saat 7 unit mobil PMK dikerahkan ke lokasi, Risma juga memerintahkan untuk meminta bantuan Dinas Perhubungan Kota Surabaya untuk mengurai kemacetan. "Bu Wali juga menginstruksikan meminta bantuan Dishub Kota agar kemacetan bisa diurai dan petugas Damkar bisa secepatnya mengatasi peristiwa ini (kebakaran)," terang Candra.
Pantauan merdeka.com di lapangan, kemacetan yang luar biasa terjadi di sepanjang Jalan Wonokromo, Karang Pilang hingga Kebraon. Sehingga mobil-mobil PMK sulit mencari ruang menuju lokasi kebakaran.
Namun beruntung, setelah berada di lokasi, petugas Damkar bisa menguasai api sekitar pukul 15.00 WIB. Kebakaran yang terjadi pun tidak sampai parah. Hanya membakar lantai atas rumah Sudirman saja, dan tidak ada korban jiwa. Hanya saja, di lokasi kejadian, warga masih berkerumun di sepanjang jalan, meski api sudah padam.
"Yang terbakar hanya satu rumah milik Pak Sudiman. Api tidak sampai merembet ke mana-mana, hanya kamar lantai atas yang terbakar. Tidak ada korban jiwa juga. Diduga api berasal dari lantai atas karena korsleting listrik," ungkap Candra lagi.
Sementara informasi yang dihimpun di lapangan, kronologi kejadian bermula, ketika Sudiman berada di lantai bawah rumahnya, tepatnya di toko miliknya yang berada di depan rumah. Saat mendengar suara aneh dari lantai atas, dia naik dan melihat kepulan asap.
Karena panik, Sudiman turun dan berteriak minta tolong warga, yang kemudian membantu melakukan pemadaman. Di lantai dua rumah Sudiman sendiri, kebetulan sedang kosong. Ada empat kamar yang rencananya akan disewakan oleh Sudiman.
Sementara itu, Risma yang ikut turun ke lokasi, tidak memberikan komentarnya. Alumnus Institut Teknologi 10 November Surabaya itu, hanya menebar senyum ketika bertemu dengan awak media. Risma memang dikenal warganya sebagai Wali Kota yang banyak bekerja, tapi irit bicara.
Risma sendiri, tak jarang ikut memunguti sampah yang berserakan. Dedikasinya itu, juga ditunjukkan kepada seluruh pegawai dinas di lingkungan Pemkot Surabaya, bahkan dia tidak segan-segan memecat pegawainya yang merasa jijik memunguti sampah. Begitulah sosok Risma yang tegas dan disegani.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga tidak terima sehingga melempar kaca belakang mobil tim resmob menggunakan batu
Baca SelengkapnyaSang pemilik mengaku jika makam sudah ada sejak masa lampau.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca Selengkapnya17 mobil pemadam kebakaran dan 85 petugas dikerahkan memadamkan api.
Baca SelengkapnyaPembuatan lurik tradisional ini bisa disaksikan langsung di halaman rumah warga di Kedungampel
Baca SelengkapnyaDalam pengasingannya, ia berusaha menyembuyikan jati dirinya sebagai bangsawan.
Baca SelengkapnyaBerikut potret ratusan Perwira hingga Tamtama datang ke Mako menghadap Komandan Brimob.
Baca Selengkapnya