Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Puluhan pusaka usia ribuan tahun koleksi museum di Solo dijamas

Puluhan pusaka usia ribuan tahun koleksi museum di Solo dijamas Puluhan pusaka koleksi Museum Radya Pustaka dijamas. ©2015 merdeka.com/arie sunaryo

Merdeka.com - Memperingati usianya yang ke 125 tahun, Museum Radya Pustaka Solo menggelar hajatan jamasan pusaka, Rabu (28/10). Sedikitnya 24 pusaka berupa keris, pedang, dan tombak koleksi museum tertua di Indonesia tersebut dibersihkan oleh ahlinya di depan museum.

Pusaka-pusaka tersebut sudah berumur ratusan tahun, ada yang dari Bali, ada yang dibuat pada zaman Kerajaan Majapahit dan Mataram. Bahkan beberapa di antaranya sudah berumur ribuan tahun, karena dibuat pada zaman Kerajaan Padjajaran atau sekitar abad 14.

Sebelum dijamas, puluhan pusaka yang selama ini disimpan dalam kotak pusaka tersebut didoakan oleh ulama keraton dan sejumlah budayawan. Berbagai sesaji disiapkan sebagai sarana atau uba rampe jamasan.

"Pusaka-pusaka yang kita jamas disesuaikan dengan kondisinya. Belum pernah kita sentuh atau kondisinya memang sudah berkarat, sangat kotor atas pamornya sudah redup. Dengan jamasan ini harapan kami pamornya bisa keluar. Jika auranya sudah kembali bersinar bisa memberikan efek positif bagi lingkungan sekitarnya," ujar Daliman, salah satu Empu yang melakukan jamasan.

Proses jamasan dilakukan dengan cara digosok air kelapa, air buah mengkudu dan jeruk nipis serta deterjen. Setelah bersih, pusaka-pusaka tersebut dikeringkan di bawah sinar matahari. Selanjutnya direndam dalam air kelapa selama sedikitnya 10 hari.

"Air mengkudu ini untuk membuka pori-porinya, sedangkan air kelapa untuk menghilangkan karat dan air detergen untuk menetralkan asam," jelasnya.

"Nanti setiap 3 hari kita lakukan pengecekan, apa sudah putih apa belum. Kalau belum kita putihkan lagi, dengan cara seperti pencucian awal. Kalau sudah kita lakukan tahap berikutnya, yaitu dibersihkan dengan batu warangan yang sudah ditumbuk halus. Kalau kena warangan, pamor itu bersifat putih, itu nanti bisa sebagai pelapis agar tidak mudah berkarat. Setelah itu diolesi dengan air jeruk nipis Jawa, agar karat semakin terangkat," terang Daliman.

Lebih lanjut Daliman menjelaskan proses selanjutnya pusaka direndam dalam air jeruk dan warangan selama berhari. Sehingga juka pamor sudah selesai akan beraroma jeruk yang menyengat.

"Untuk mengecek pamornya jadi apa enggak, kita pegang pusakanya. Kalau lengket-lengket berarti jadi, kalau enggak dan tidak ya tidak jadi. Kalau tidak hitam berarti kurang warangan, kalau tidak lengket kurang jeruk," jelasnya.

Ketua Komite Radya Pustaka, Poernomo Subagyo mengatakan, kegiatan jamasan tersebut untuk memperingati 125 tahun Museum Radya Pustaka. Kegiatan yang dilakukan setiap bulan sura tersebut, juga akan dimeriahkan dengan kirab pusaka pada malam bulan purnama.

"Koleksi pusaka di sini lebih dari 500 buah, nanti secara bertahap semuanya akan kita bersihkan," pungkasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Museum Balaputera Dewa, Simpan Ribuan Koleksi dari Masa Pra-Sejarah hingga Kesultanan Palembang
Museum Balaputera Dewa, Simpan Ribuan Koleksi dari Masa Pra-Sejarah hingga Kesultanan Palembang

Berkunjung ke museum yang terletak di Sumatera Selatan ini terdapat ribuan jenis koleksi dari zaman pra-sejarah hingga masa kerajaan.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Keliling Indonesia hingga Luar Negeri Demi Berburu Serangga, Koleksinya Capai Ribuan
Pria Ini Keliling Indonesia hingga Luar Negeri Demi Berburu Serangga, Koleksinya Capai Ribuan

Ia mendirikan museum kecil untuk memajang koleksi serangga.

Baca Selengkapnya
Berusia 124 Tahun, Begini Kisah Lokomotif Tertua di Indonesia yang Tersimpan Utuh di Museum Kereta Api Ambarawa
Berusia 124 Tahun, Begini Kisah Lokomotif Tertua di Indonesia yang Tersimpan Utuh di Museum Kereta Api Ambarawa

Lokomotif ini diklaim tertua di Indonesia. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional
Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional

Lukisan 78 suku bangsa yang dipajang di Museum Nasional itu menyihir mata nyaris setiap pengunjung

Baca Selengkapnya
4 Tempat Wisata Sejarah yang Wajib Kamu Kunjungi di Jakarta, Cocok Banget untuk Nunggu Buka Puasa!
4 Tempat Wisata Sejarah yang Wajib Kamu Kunjungi di Jakarta, Cocok Banget untuk Nunggu Buka Puasa!

Setiap bulan suci Ramadan tiba, salah satu tradisi yang paling dinantikan adalah ngabuburit.

Baca Selengkapnya
Momen Dato Sri Tahir Panggil Gibran dengan Sebutan 'Pak Wapres' Saat Tinjau Museum di Solo
Momen Dato Sri Tahir Panggil Gibran dengan Sebutan 'Pak Wapres' Saat Tinjau Museum di Solo

Mengacu hasil hitung cepat, pasangan Prabowo-GIbran menang dengan perolehan suara lebih dari 50 persen.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Susun Ulang Baju Besi Tentara Romawi Berusia 1.800 Tahun, Begini Jadinya
Ilmuwan Susun Ulang Baju Besi Tentara Romawi Berusia 1.800 Tahun, Begini Jadinya

Artefak ini bakal dipamerkan di museum mulai 1 Februari.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Museum Taman Tino Sidin, Galeri Pelukis Legendaris Indonesia yang Tak Lekang Oleh Zaman
Mengunjungi Museum Taman Tino Sidin, Galeri Pelukis Legendaris Indonesia yang Tak Lekang Oleh Zaman

Museum ini dibangun untuk mengenalkan sosok Pak Tino pada pemuda generasi sekarang.

Baca Selengkapnya
Lima Rekomendasi Tempat Wisata Murah di Jakarta, Lengkap dengan Harga Tiket Terbaru
Lima Rekomendasi Tempat Wisata Murah di Jakarta, Lengkap dengan Harga Tiket Terbaru

DKI Jakarta sendiri merupakan salah satu kota tujuan wisatawan untuk kegiatan liburan.

Baca Selengkapnya