Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polri diminta transparan tangani kasus anak Hatta Rajasa

Polri diminta transparan tangani kasus anak Hatta Rajasa Hatta Rajasa gelar jumpa pers. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa sedang dirundung duka. Putra bungsunya M Rasyid Amrullah Rajasa mengalami kecelakaan mobil di Tol Jagorawi.

Rasyid yang mengendarai mobil BMW dengan pelat nomor B 272 HR warna hitam menabrak Daihatsu Luxio di km 3.400 Tol Jagorawi. Akibat kejadian tersebut dua orang penumpang Luxio tewas.

Namun kasus maut yang menimpa anak pejabat ini terkesan ditutupi oleh pihak kepolisian. Di mana mobil yang menabrak serta keberadaan Rasyid saat ini pun tidak diketahui oleh awak media sehingga terkesan disembunyikan.

Lain halnya apabila kasus ini menimpa masyarakat sipil, seperti kasus Xenia maut yang menewaskan 9 orang pejalan kaki di kawasan Tugu Tani, Jakarta beberapa waktu lalu serta kasus kecelakaan pengemudi Grand Livina yang menabrak dua orang hingga tewas di Jalan Ampera, Jakarta. Kepolisian dengan sigap dan cepat memberitahukan secara detail kepada media, baik kronologis, identitas, maupun kendaraan yang digunakan oleh pelaku dan korban.

Namun, hal itu tidak terjadi pada anak seorang menteri, hingga kini keberadaan Rasyid pun tidak diketahui. Bahkan, beberapa pria berbadan tegap meminta keluarga korban untuk diam dengan mendatangi kerabat korban di rumah sakit usai kejadian.

Perbedaan yang sangat mencolok ini dikritisi oleh Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar. Menurutnya, tidak sepantasnya sebuah lembaga penegak hukum seperti polisi melakukan perbedaan perlakuan dalam proses penegakkan hukum. Bambang mendesak kepada Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk meminta proses pemeriksaan urine Rasyid dipindahkan ke rumah sakit swasta.

"Hal itu harus dibuka selebar-lebarnya, pada kasus tes urine harus ada second opinion dalam hal ini Kompolnas minta cek (urine) jangan di Kramat Jati (RS Polri). Kalau memang seseorang itu pakai Narkoba, ada juga isunya itu, perlu ada kontrol. Saya kira perlu Kompolnas," jelas Bambang saat dihubungi merdeka.com, Selasa (01/01).

Dia mengatakan, dalam menuntaskan kasus ini, polisi hendaknya bersikap objektif dan tidak mengistimewakan perlakuan kepada seorang anak menteri. Dia juga menilai kejadian ini harus diselesaikan secara hukum dan tidak ada jalan damai.

"Seandainya kalau kelalaian itu tidak bisa damai dan harus ditangani secara hukum. Kalau tuntutan lebih dari 5 tahun, yang lain kalau truk biasanya sopirnya ditahan. Ini tidak boleh berbeda," imbuhnya.

Oleh karena itu, dia menyarankan agar polisi benar-benar mencermati dan menjaga dedikasinya sebagai penegak hukum dalam proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selain itu, dia juga merasa khawatir apabila kasus ini berhenti di tengah jalan.

"Yang kita khawatirkan polisi masih tidak lepas dari pengaruh politik apalagi seorang tokoh calon capres," imbuhnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tes Urine Negatif Narkoba, Ayah Banting Anak hingga Meninggal di Penjaringan Terancam Dijerat UU Perlindungan Anak
Tes Urine Negatif Narkoba, Ayah Banting Anak hingga Meninggal di Penjaringan Terancam Dijerat UU Perlindungan Anak

Hasil tes urine menjadi bukti kuat tindakan tersangka dilakukan secara sadar.

Baca Selengkapnya
Polri Ingatkan Pemudik Lapor RT Jika Tinggalkan Rumah Kosong dan Kendaraan
Polri Ingatkan Pemudik Lapor RT Jika Tinggalkan Rumah Kosong dan Kendaraan

Imbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca Selengkapnya
Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan

Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Pemilu 2024, Polres Kampar Tes Urine Seluruh Personel
Jelang Pemilu 2024, Polres Kampar Tes Urine Seluruh Personel

Puluhan polisi cek kesehatan dengan mengikuti tes urine

Baca Selengkapnya
⁠2 Bintara Polri Dihukum Komandan Gara-Gara Naik Pangkat Belum Didampingi Bhayangkari 'Jangan Kumis Saja Ditebalin'
⁠2 Bintara Polri Dihukum Komandan Gara-Gara Naik Pangkat Belum Didampingi Bhayangkari 'Jangan Kumis Saja Ditebalin'

Dua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.

Baca Selengkapnya
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas

Baca Selengkapnya
Polda Jateng Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Fredi Pratama, Barang Dimasukkan ke Kardus Muatan Teh
Polda Jateng Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Fredi Pratama, Barang Dimasukkan ke Kardus Muatan Teh

Praktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.

Baca Selengkapnya
Tujuh Korban Kebakaran di Mampang Prapatan Teridentifikasi: 4 Orang Satu Keluarga dan 3 ART
Tujuh Korban Kebakaran di Mampang Prapatan Teridentifikasi: 4 Orang Satu Keluarga dan 3 ART

Pihak RS Polri akan mempersiapkan jika mau dibawa ke kediaman masing-masing.

Baca Selengkapnya
Rusuh Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe, Kapolri Perintahkan Anak Buah Jaga Situasi Tetap Terkendali
Rusuh Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe, Kapolri Perintahkan Anak Buah Jaga Situasi Tetap Terkendali

Kapolri telah meminta seluruh aparat mempersiapkan diri untuk mengamankan proses pemakaman Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya