Polisi Sebut Sejumlah Aksi Mahasiswa Disusupi Kelompok JAD dan Anarco
Merdeka.com - Polisi mengantongi sejumlah kelompok yang menyusup saat unjuk rasa penolakan RUU KUHP dan Undang-Undang KPK yang berujung ricuh di sejumlah wilayah Indonesia. Mereka adalah kelompok Anarko dan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, kedua kelompok tersebut bercampur dengan peserta aksi. Mereka memprovokasi massa agar terjadi kericuhan. Keterlibatan mereka berhasil diungkap Polda Sumut, Polda Jabar dan Polda Metro Jaya.
"Polda Sumut menangkap RSL, terduga teroris JAD Sumut. Namanya juga telah dimasukan ke Daftar Pencarian Orang (DPO). Demikian juga di Polda Jabar ada empat tersangka yang dicurigai kelompok Anarko. Mereka memprovokasi massa bertindak anarkis. Sementara Polda Metro Jaya menemukan simbol-simbol Anarco," katanya di Mabes Polri, Kamis (26/9)
Dia merinci, para pelaku kerusuhan yang ditangkap. Diawali dari Polda Sumut meringkus 56 pelaku, dimana 40 diantaranya ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan, 15 orang lainnya dipulangkan. Selanjutnya Polda Sulsel menangkap 207 orang diduga sebagai perusuh. Dan kini dua orang diantaranya telah menyandang status tersangka yakni MK dan AM.
Kemudian Polda Jabar mencokok 35 orang. Empat ditetapkan sebagai tersangka. Sisanya 31 orang dipulangkan. Sementara itu, Polda Jateng menangkap empat orang pelaku. Seluruhnya telah berstatus tersangka. Terakhir Polda Metro Jaya menangkap 94 orang. Dari total itu, 49 orang ditetapkan sebagai tersangka.
"Dari 49 tersangka itu ada 12 masih anak-anak. Nanti dilakukan diversi proses hukumnya," ujar Dedi.
Dedi menjelaskan, unjuk rasa yang terjadi di beberapa wilayah ditunggangi perusuh yang sengaja memprovokasi mahasiswa dan masyarakat bertindak anarkis. Makanya Polri akan mencari dalang kerusuhannya.
"Semua itu akan dikoneksikan dari Polda Polda ini dicek hasil pemeriksaannya apakah para tersangka ini juga memiliki keterkaitan dengan kejadian dibeberapa wilayah untuk menentukan siapa master mind dari kerusuhan ini," tutupnya.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut sosok eks bintara Polwan yang bukan lulusan Akpol namun berhasil pegang komando jadi Kapolres.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto telah mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaDugaan penganiayaan itu dikuatkan temuan sementara kepolisian pada tubuh korban terdapat luka lebam.
Baca SelengkapnyaKomjen Polisi Wahyu Widada lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia menjadi lulusan terbaik serta meraih Adhi Makayasa.
Baca SelengkapnyaSaat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Jambi Dikeroyok Oleh Anak Club Mobil Belum Sadar, Polresta Jambi Ringkus Dua Orang Pelaku
Baca Selengkapnya