PMI Kediri Kerahkan Relawan untuk Sosialisasi Pencegahan Virus Corona
Merdeka.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kediri memanfaatkan jaringan Palang Merah Remaja (PMR) yang ada di sekolah dan lembaga pendidikan untuk melakukan sosialisasi menerapkan pola hidup bersih dan sehat, sebagai upaya mencegah virus corona.
Selain itu sosialisasi juga dilakukan dengan memasang banner di Kantor UTD PMI Kota Kediri, agar masyarakat dan pendonor darah mengetahuinya.
"Mewakili pengurus PMI Kota Kediri, sejak terjadinya isu corona di China dan kemungkinan bisa terjadi di Indonesia, kami sudah menyampaikan sosialisasi kepada seluruh PMR, termasuk KSR (Korps Sukarela) dan pembinaannya. Kami sampaikan melalui liflet atau selebaran yang sudah diterbitkan oleh PMI Pusat. Sehingga dengan demikan, seluruh relawan di Kota Kediri sudah siap untuk ikut memberikan sosialisasi dan ikut menjaga kesehatan mereka agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan," kata Sekretaris PMI Kota Kediri Abdul Gani kepada wartawan, Kamis (5/2).
PMI Kota Kediri sempat 'diserbu' pertanyaan dari berbagai kalangan terkait beredarnya surat yang berasal dari PMI Jawa Timur (Jatim). Surat tersebut ramai lantaran penggunaan kata 'suspect'.
"Kami akan menanggapi secara bijaksana. Bagaimanapun juga kami tidak bisa mengambil langkah, selama belum ada petunjuk dari PMI Jawa Timur. Kami mengharapkan semua masyarakat tetap tenang," ujar Abdul Gani.
Sebelumnya, beredar surat dari PMI Jatim yang menyatakan ada 65 warga Jatim suspect virus corona. Dalam edaran tersebut, PMI meminta adanya pendampingan.
PMI Jatim kemudian menerbitkan surat baru sebagai pelurusan dari surat imbau sebelumnya perihal tindakan penyebaran virus corona yang ditujukan ke ketua PMI kabupaten dan kota se-Jatim.
"Kami minta maaf karena ada salah penulisan kata 'suspect' dan surat ini sebagai pelurusan dari sebelumnya," ujar Ketua Dewan Kehormatan PMI Jatim dr Harsono kepada wartawan. Dikutip dari Antara.
Di surat pertama tertanggal 3 Maret 2020, terdapat kata-kata 'suspect' di poin dua, namun pada surat terbaru sudah dihilangkan.
"Berikan pendampingan terhadap mereka yang dinyatakan sehat dari observasi di Pulau Natuna dan sudah mendapatkan Surat Keterangan Sehat dari Kementerian Kesehatan RI agar terbebas dari rasa traumatis. Jumlah warga Jawa Timur sebanyak 65 orang," tulis poin kedua dalam surat tersebut.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.
Baca SelengkapnyaPolri telah menyiapkan rekayasa lalu lintas terutama pembagian kendaraan yang menuju pelabuhan Merak
Baca SelengkapnyaMomen pria kunjungi kelurahan Petobo di Palu, Sulawesi Tengah yang alami likuefaksi 5 tahun lalu. Ternyata ada rumah yang masih ditinggali.
Baca SelengkapnyaGejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaPara perajin tembaga dan warga sekitar sangat antusias menyambut kedatangan Ketua DPR RI itu.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya