Peringati Hari Batik Nasional, 100 warga Kediri nyanting bareng

Merdeka.com - Berbagai kegiatan dilakukan untuk memperingati Hari Batik Nasional di Kabupaten Kediri-Jawa Timur. Sebanyak 100 orang warga nyanting atau mendesain sebuah motif batik khas Kediri. Karena umumnya baru pertama kali mencoba para peserta mengaku gugup dan hasil karya mereka masih belepotan.

Hari Batik Nasional diperingati oleh masyarakat di Desa Sekoto/Kecamatan Pare Kabupaten Kediri dengan kegiatan nyanting bersama. Lebih dari 100 orang warga umumnya ibu rumah tangga belajar mendesain sebuah motif batik khas Kediri.

Panitia menyediakan seluruh peralatan membatik dengan cuma-cuma mulai dari canting, kompor kecil, wajan mini, malam dan kain putih berukuran 30 centimeter persegi yang sudah tergambari motif. Para peserta dibagi atas kelompok kecil yang terdiri dari lima orang dan satu pembimbing.

Salah satu peserta mengaku karena baru pertama kali melakukan kegiatan tersebut, maka ia merasa gugup. Meskipun hasil karyanya belepotan atau kurang rapi tetapi ia merasa cukup senang.

"Kegiatan ini secara tidak langsung memotivasi semua masyarakat dalam melestarikan batik sebagai karya seni asli Indonesia," kata Sinta.

Panitia penyelenggara nyanting bareng gratis mengaku kegiatan tersebut merupakan peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh hari ini. Panitia sangat bersyukur karena dari target 100 orang peserta, ternyata yang hadir lebih dari 130 orang.

"Kegiatan tersebut bertujuan agar batik lebih memasyarakat lebih dicintai dan akhirnya masyarakat bisa mencobanya," kata Suminar panitia acara.

Hari batik nasional adalah hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.