Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Pernah Dirawat di Rumah Sakit Jiwa
Peristiwa penyerangan itu terjadi pada pukul 10.30 WIB, Kamis, 14 Desember 2023.
Peristiwa penyerangan itu terjadi pada pukul 10.30 WIB, Kamis, 14 Desember 2023.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkap sosok pelaku penyerangan terhadap petugas penjagaan di rumah dinas Kapolri, Jakarta Selatan.
Peristiwa penyerangan itu terjadi pada pukul 10.30 WIB, Kamis, 14 Desember 2023.
Hengki menyebut, pelaku merupakan mantan pegawai negeri sipil (PNS).
"Latar belakang yang bersangkutan ini dulu adalah mantan PNS. Pernah sekolah di STPDN, S-2 di Universitas ternama di Yogyakarta," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (15/12).
Namun, pria tersebut memutuskan untuk berhenti bekerja. Kemudian, ia juga pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata Kupang.
merdeka.com
Motif Penyerangan Belum Diketahui
Hengki menyebut motif penyerangan itu belum dapat diketahui sampai observasi psikologis di RS Polri Kramat Jati rampung.
merdeka.com
Sebelumnya, Petugas penjagaan di Rumah Dinas (Rumdin) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta Selatan diserang seorang pria inisial JPP pada Kamis (14/12). Akibatnya, petugas penjaga rumah dinas Kapolri itu terluka di bagian bibir.
Peristiwa penyerangan itu dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko. Dia mengatakan, terduga pelaku penyerangan penjaga rumah dinas Kapolri telah ditangkap.
"(Kasus penyerangan) ditangani Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, masih pendalaman," kata Trunoyudo kepada wartawan, Kamis (14/12).
Terkait kejadian penyerangan ini, penyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
"Sementara ini hasil koordinasi dengan Densus 88 Antiteror tidak masuk pada kelompok teror," ucap perwira menengah Polri itu.
Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaPenyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaDiduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Baca SelengkapnyaDia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaPerintah itu guna mencegah terulangnya tragedi kelam saat Pemilu 2019.
Baca SelengkapnyaMeski belum memiliki poli kejiwaan namun untuk penanganan awal masih dapat dilakukan di RSUD Kota Serang.
Baca SelengkapnyaKejadian itu dipicu karena salah paham antara prajurit TNI dengan personel Polri.
Baca SelengkapnyaDua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca Selengkapnya