Pemkot Semarang kewalahan tangani pengemis dari luar daerah
Merdeka.com - Pemerintah Kota Semarang, hingga saat ini masih kesulitan menampung ratusan pengemis, orang gila dan anak jalanan (anjal) yang datang dari luar daerah. Pasalnya, minimnya ketersediaan sarana dan prasarana membuat mereka kurang mendapatkan pelayanan memadai.
Kepala Bidang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga (Dinsospora) Kota Semarang, Hengky Surhendiyoto, mengatakan, saat ini masih banyak anjal, pengemis dan orang gila yang tersebar di sejumlah ruas jalan raya seperti Bundaran Tugu Muda, Pasar Johar, simpang empat traffic light Gayamsari dan Kaliwiru.
"Kemudian, masih ada sedikit anak punk dan anak jalanan di sekitar Bundaran Bubagan dan simpang empat Stadion Citarum," ujar Hengky, kepada merdeka.com, di Semarang Jawa Tengah, Selasa (28/10).
Lebih lanjut, Hengky mengungkapkan, selama ini pihaknya bersama petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) getol mengadakan operasi penertiban untuk menangkap PGOT tersebut. Kendati demikian, mereka terus muncul bak jamur di musim hujan.
"Kita selama ini telah menangkap lebih dari 20 orang baik itu anjal, pengemis maupun orang gila. Tapi mereka terus saja muncul. Dan belum lama ini kita tangkap lagi 29 orang," kata Hengky.
Lebih jauh, Hengky mengaku, untuk daya tampung di Panti Among Jiwo sebagai tempat penampungan PGOT pun, sekarang sudah melebihi kapasitas alias overload. Sebab, dari kapasitas awal hanya 50-60 orang, kini jumlah PGOT yang ditampung di Panti Among Jiwo telah mencapai 80 orang.
"Padahal, itu hanya dijadikan tempat penampungan sementara. Namun ternyata jumlah pengemis maupun anjal yang beredar di sini sangat banyak sehingga tidak semuanya bisa ditangani dengan baik. Selama ini, kami sebagian besar hanya bisa menampung orang-orang gangguan psikotis saja," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaJumlah penumpang di Stasiun Tawang rata-rata 8.139 penumpang per hari.
Baca SelengkapnyaBerkat kekompakan warga, mereka berhasil menyulap area kumuh itu menjadi kawasan wisata
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wilayah Kelenteng Sam Poo Kong dulunya berada di pinggir laut. Kini jaraknya sekitar 7 km dari bibir pantai
Baca SelengkapnyaKombes Jeki berharap melalui istigasah bersama ini jadi momentum meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaLaju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yang meningkat hingga 5,79 persen.
Baca SelengkapnyaTempat itu biasa digunakan orang untuk bersemedi dan menenangkan diri.
Baca SelengkapnyaSekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Iswar Aminuddin turut diperiksa KPK. Dia dimintai keterangan terkait allokasi anggaran Pemkot Semarang.
Baca SelengkapnyaPemudik Bermotor dapat Pengawalan Polisi dari Pelabuhan Merak hingga ke Tangerang
Baca Selengkapnya