Pemerintah Bawa 70 Ton Bumbu Khas Indonesia ke Mekkah untuk Katering Jemaah Haji
Bumbu khas Indonesia itu didapat dari para UMKM.
Bumbu khas Indonesia itu didapat dari para UMKM.
Menjelang kedatangan jemaah haji, Pemerintah Indonesia terus melakukan pengecekan kesiapan layanan yang ada di Arab Saudi.
Belum lama ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melakukan pengecekan sejumlah layanan. Salah satunya kesiapan penyedia katering untuk jemaah haji di Mekkah.
Dapur Rayat Al Motahedon di Al Syawqiyah, tercatat akan menyiapkan katering untuk 4.065 jemaah per hari. Yaqut bilang, kesiapan dapur ini sudah cukup meyakinkan untuk menghasilkan makanan berita rasa nusantara.
"Kita lihat dapurnya representatif, besar, luas, dan bersih. Kecukupan bahan makanan kita tanyakan dan mereka meyakinkan," kata Yaqut di Mekkah, ditulis Rabu (8/5).
Selain sarana memasak, dalam kunjungan ini, Yaqut mengecek kesiapan bahan makanan, proses kerja dapur, sanitasi, dan tempat penyimpanan bahan makanan. Dia juga sempat berdialog dengan salah satu chef dan dua asisten yang berasal dari Banjarmasin dan Bandung. Mengingat setiap dapur harus memiliki minimal dua chef dan empat asisten chef asal Indonesia untuk menjaga cita rasa nusantara.
"Dapur siap beri layanan konsumsi. Kita cek kesiapan armada yang akan mengantar makanan juga siap. Semoga nanti bisa beri layanan terbaik ke jemaah," kata Yaqut.
Disinggung soal penggunaan produk bumbu Indonesia, Yaqut mengatakan ada lebih dari 70 ton bumbu yang didatangkan dari Indonesia. Bumbu khas Indonesia itu didapat dari para UMKM di Indonesia.
"Ada 70 ton lebih dari total kebutuhan lebih dari 200 ton bumbu. Kita libatkan UMKM. Tahun lalu hanya 15 ton. Jadi jauh lebih baik," ujar Gus Men.
Ada 8 jenis bumbu yang didatangkan dari Indonesia. Antara lain rendang, gulai, nasi kuning, nasi uduk, semur, sambel goreng, bumbu merah, dan bumbu dasar kuning.
Tahun ini, ada 57 dapur di Mekkah dan 21 dapur di Madinah yang akan menyediakan katering bagi jemaah haji Indonesia.
Yaqut berharap dengan persediaan bumbu yang ada, jemaah haji bisa menikmati katering yang disediakan selama di Tanah Suci.
"Semoga tahun depan bisa dipenuhi sepenuhnya bumbu dari Indonesia sehingga cita rasa tidak jauh berbeda," sambungnya.
Menteri Agama dijadwalkan akan berada di Saudi hingga 10 Mei 2024. Pada kunjungan kerja selanjutnya, Menag akan melihat kesiapun dapur penyedia layanan katering dan hotel jemaah di Madinah.
total kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 241.000 jemaah. Jumlah ini terdiri atas 213.320 kuota jemaah haji reguler dan 27.680 kuota jemaah haji khusus.
Baca SelengkapnyaPetugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPetugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus melakukan sejumlah persiapan di Bir Ali tempat miqot.
Baca SelengkapnyaMenteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah memberikan sejumlah kemudahan khusus kepada jemaah haji Indonesia.
Baca SelengkapnyaBanyaknya stok obat tersebut telah memperhitungkan pola penyakit dan jumlah kebutuhan obat yang diperlukan jemaah haji.
Baca SelengkapnyaSebanyak 320 peserta yang diumumkan lolos seleksi calon petugas PPIH Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaTangis haru dua jemaah haji menyaksikan kemegahan Masjid Nabawi
Baca SelengkapnyaSeorang WNI pamerkan takjil gratis yang ia dapat di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Baca Selengkapnya