Pembina Pramuka Dipolisikan Karena Diduga Cabuli Siswinya, Ini Respons Pihak Sekolah
Pencabulan terakhir terjadi di indekos terlapor di Ilir Barat I Palembang pada Januari 2024.
Pencabulan terakhir terjadi di indekos terlapor di Ilir Barat I Palembang pada Januari 2024.
Seorang guru sekaligus pembina Pramuka, MA, dipolisikan karena mencabuli siswinya selama dua tahun, A (17). Pihak sekolah pun angkat bicara terkait masalah ini.
Kepala SMA Sjakhyakirti Palembang Wahyudi mengakui kejadian itu benar adanya. Hanya saja perbuatan tersebut dilakukan di rumah MA, bukan di lingkungan sekolah.
"Benar ada kejadian itu, tapi bukan di sekolah," ungkap Kepala SMA Syahyakirti Palembang Wahyudi, Jumat (17/5).
Wahyudi menerangkan, MA sudah tiga tahun mengajar. Sebelum kejadian ini terungkap, MA mengundurkan diri secara baik-baik dengan alasan pulang ke Lampung.
Wahyudi turut prihatin atas kejadian yang menimpa salah satu siswinya.
"Kami tak ingin terulang dan anak-anak bisa belajar dengan nyaman tanpa khawatir terhadap gurunya," kata Wahyudi.
Perbuatan itu berlangsung selama dua tahun dengan beragam modus.
Pelaporan dilakukan keluarga setelah mendengar pengakuan mengejutkan dari A. Awalnya keluarga curiga sikap murung dan tertutup dari siswi salah satu SMA di Palembang itu sehingga didesak bercerita.
Dari pengakuan, pencabulan sering terjadi sejak A masih di kelas satu. Terlapor menggunakan banyak modus untuk melampiaskan nafsunya terhadap siswi SMA yang kini duduk di kelas dua.
Pencabulan terakhir terjadi di indekos terlapor di Ilir Barat I Palembang pada Januari 2024. Saat itu, terlapor meminta A membantu mengambil barang untuk diantar ke sekolah.
Setiba di sana, A menunggu di luar kontrakan. Namun terlapor menarik tangannya masuk ke dalam dan terjadilah pencabulan.
Aksi terlapor selama dua tahun tidak diketahui orang lain. Itu karena A diancam dipermalukan di depan teman-teman sekolahnya.
A diancam dipermalukan di depan teman-teman sekolahnya.
Baca SelengkapnyaPenuturan itu disampaikan sembilan saksi saat diperiksa polisi.
Baca Selengkapnya“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban melaporkan kasus dugaan perundungan tersebut ke polisi.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku merupakan anak di bawah umur yang sama-sama berstatus sebagai pelajar SMP.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga ada kelalaian dari pihak guru yang menjadi pendampingi siswa selama di sekolah.
Baca SelengkapnyaSiswi berinisial AR (11), murid kelas empat SDN 10 Durian Jantung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) tewas akibat luka bakar.
Baca Selengkapnya