Pelaku Pencabulan 2 Bocah di Makassar Mengaku Pernah Menjadi Korban Sodomi
Merdeka.com - Y (13), pelaku pencabulan dua bocah usia 5 tahun di Makassar ternyata pernah menjadi korban sodomi saat usianya masih 10 tahun. Y yang hanya sempat menempuh pendidikan hingga kelas IV SD itu kini berada di sekretariat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar. Dia dijemput Tim Reaksi Cepat (TRC) P2TP2A Kamis malam setelah ketahuan telah mencabuli dua bocah di hari yang sama saat pagi dan sore.
Dua korbannya itu adalah bocah lak-laki berinisial D (5) dan bocah perempuan berinisial L (5). D disodomi, kemudian L diajari cara berhubungan intim.
"Awalnya bocah Y saat dijemput Kamis malam, tidak mengakui kalau telah berbuat cabul terhadap D dan L. Namun keesokan harinya saat diajak bicara lagi dia akui perbuatannya, bahkan dia mengaku tahu semua itu karena pernah disodomi oleh orang dewasa saat masih usia 10 tahun," kata ketua TRC P2TP2A, Makmur kepada merdeka.com, Sabtu (15/12).
Meski Y adalah pelaku atas D dan L, kata Makmur, sebenarnya Y juga adalah korban. Kini dia diberikan konseling.
"Fenomenanya bahwa korban sodomi di masa mendatang akan jadi pelaku sodomi juga, jika tidak ditangani dengan baik dan itu terjadi pada bocah Y. Setelah konseling di P2TP2A, akan dilanjutkan ke psikiater. Y nanti diperiksa kejiwaannya jangan sampai membahayakan lingkungan sekitar," kata Makmur.
Tidak hanya sampai di situ, kata Makmur. Timnya juga akan melakukan investigasi apakah masih ada korban lainnya atau tidak, maupun adanya pihak lain.
"Kita belum lapor ke polisi karena masih mencoba pikirkan kepentingan terbaik untuk korban dan pelaku, karena sebenarnya mereka ini sama-sama korban. Akan diintensifkan konselingnya," kata Makmur.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban malah dijadikan tersangka oleh kubu pelapor karena dianggap suka mengunggah kasusnya dan membuat terlapor terpojok.
Baca SelengkapnyaKapolsek Sawahan Kompol Domingos De Fatima Ximenes saat dikonfirmasi atas pelaporan anak buahnya itu pun membenarkannya.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban dugaan pelecehan seorang perempuan yang bertugas sebagai Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pelecehan seksual atau pencabulan yang diduga dilakukan oleh ayah tiri korban yang berprofesi sebagai polisi di Surabaya dibongkar nenek korban.
Baca SelengkapnyaPolisi menghentikan penyelidikan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilaporkan mahasiswi kampus ternama yang sedang menjalani program PKL di salah satu hotel.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca SelengkapnyaWira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKanit PPA Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah, mengatakan, ada dua berkas konten video porno yang saat ini mereka dalami.
Baca Selengkapnya