Panwaslu Cilacap temukan nama ganda dalam DPS

Merdeka.com - Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, menemukan nama ganda dalam Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014. Hal itu karena adanya pemahaman yang salah ketika memasukkan data dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK).

"Kami menemukan nama ganda dalam DPSHP pilpres, jumlahnya cukup banyak," kata anggota Panwaslu Cilacap Helmy Nur Ardiansyah di Cilacap, seperti dikutip dari Antara, Senin (26/5), dan menurut dia munculnya nama ganda dalam DPSHP tersebut disebabkan karena adanya pemahaman yang salah saat memasukkan data dalam DPK maupun daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb).

Dalam hal ini, Helmy mencontohkan orang yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS) saat pileg 9 April tanpa membawa undangan berupa formulir C6 dengan alasan hilang, sehingga menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) untuk mencoblos.

"Orang itu sebenarnya telah masuk dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) namun oleh petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) dimasukkan ke dalam DPKTb," kata Helmy.

Oleh karena itu, Helmy mengatakan bahwa Panwaslu telah meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cilacap untuk lebih mencermati data dalam DPT pileg, DPK, dan DPKTb yang dijadikan sebagai DPSHP pilpres 9 Juli 2014.

"Ini karena salah menulis ejaan nama satu huruf saja dapat mengakibatkan terjadinya nama ganda," kata Helmy, sembari menambahkan bahwa pihaknya telah menelusuri permasalahan tersebut dan menemukan banyak nama ganda yang tercantum dalam DPSHP pilpres.

Seperti diketahui, saat Pileg 2014, jumlah DPT di Kabupaten Cilacap mencapai 1.466.650 orang, Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) sebanyak 1.282 orang, DPK sebanyak 1.011 orang, dan DPKTb sebanyak 7.428 orang, sehingga jumlah pemilih secara keseluruhan mencapai 1.476.371 orang.

Sementara dalam DPSHP Pilpres yang dihasilkan dari pemutakhiran data terhadap DPT, DPTb, DPK, dan DPKTb, jumlah pemilih di Cilacap mencapai 1.484.503 orang. Penambahan jumlah pemilih tersebut disebabkan adanya beberapa faktor di antaranya pemilih pemula, perubahan status dari militer menjadi sipil, dan pindah domisili.