Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis<br>

Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi, paling parah dirasakan warga sejak enam tahun terakhir.

Dampak abrasi di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kian nyata.

Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang menjadi ancaman serius akibat abrasi yang terus terjadi, paling parah dirasakan warga sejak enam tahun terakhir.



Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

Cuaca hari itu, Kamis (12/12) cerah dan langit tampak biru, karung-karung warna putih berisi pasir tersusun tak begitu rapi ditopang dengan kayu terlihat di belakang rumah Jaliah, (72). Di depan rumahnya terdapat Sekolah Dasar.

Ia warga asli RT 01, RW 01, Kelurahan Air Manis yang sudah menetap di sana sejak kecil, diusia senjanya, ingatan akan jauhya bibir pantai dari rumahnya masih membekas.


Jaliah mengingat-ingat, sekitar tahun 1990-an, di belakang rumah ada pohon-pohon kelapa hingga cengkeh.

"Dahulu jarak rumah dengan bibir pantai jauh, namun sekarang sudah sangat dekat. Kalau pasang naik, air masuk ke dalam rumah. Abrasi yang paling parah sudah terjadi dalam kurun waktu enam tahun terakhir ini," tuturnya diwawancarai yang juga didampingi suaminya Baharudin (85), Kamis, (12/12).

Jaliah mengatakan, abrasi yang paling parah terjadi pada 2021, waktu itu air masuk ke dalam rumah setinggi 15 sentimeter.


"Pada 2021 itu dapur hancur dan tanahnya sudah terkikis abrasi," sebutnya.

Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

"Sedih rasanya melihat hempasan air laut masuk dalam rumah. Tapi apa boleh buat, Ibu berserah diri dan berdoa saja sama Tuhan," tuturnya bercerita mengingat apa yang terjadi kala itu sambil menangis.


Ia melanjutkan, ketika ombak besar rasa takut akan air laut yang kembali tinggi selalu menghantui dirinya dan keluarga.

"Takut pasti, namun tempat tinggal tidak ada selain di sini. Kalau pindah, tanah sekarang mahal, makan saja susah," tuturnya.


Jaliah mengatakan, untuk mengantisipasi terjadi abrasi susulan, Jaliah bersama dengan suaminya menyusun karung berisi pasir di belakang rumah.

Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

"Terakhir air yang masuk ke dalam rumah pada pertengahan 2023," sebut Jaliah.

Sejauh ini pemerintah dan calon legislatif sudah banyak yang datang, dan berjanji akan memberikan bantuan.


"Namun, sampai sekarang bantuan itu tidak ada, kami berharap ada bantuan dari pemerintah dan kalau bisa secepatnya dibuatkan batu grip," tuturnya.

Puluhan Rumah Terancam


Ketua RW 01 Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Rusman S (66) mengatakan, abrasi pantai sudah dirasakan masyarakat sekitar 30 meter sejak 1993.

"Saya juga warga asli sini, setidaknya 30 meter daratan terkikis abrasi sekitar 30 tahun yang lalu hingga kini," tuturnya kepada merdeka.com.


Ia mengatakan, jika digabungan dengan RW 01 dan RW 02, Kelurahan Air Manis terdapat kurang lebih 10 rumah warga yang terdampak abrasi dengan puluhan rumah terancam.

Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

"Lebih kurang ada 10 rumah dibibir pantai Keluruah Air Manis yang terdampak abrasi dan 30 rumah dibelakangnya terancam," katanya.

Ia mengatakan, setiap tahunnya, RT, RW hingga tokoh masyarakat sudah menyampaikam kepada pemerintah untuk segera menangulangi dampak abrasi di Kelurahan Air Manis tetapi baru terlaksana pemasangan batu grip 30 meter di RW 02.


"Terlaksanannya baru 30 meter di tahun ini, dananya bukan dari Pemko Padang tetapi dari DPRD Provinsi," sebutnya.

Sementara itu, kata Rusman, untuk bibir pantai di RW 01, paihaknya terus berupaya menyampakan kepada pemko utnuk memalukan pemansangan batu grip namun hingga kini tindakan tersebut belum ada.


"Bantuan yang ada dari Pemko sejauh ini baru karung kosong dan masyarakat yang mengisi pasir sendiri. Meskipun demikian kita terima kasih juga kepada Pemko Padang," katanya.

Katanya, sejauh ini Pemko padang mengatakan belum ada angaran untuk pemasangan batu grip di sepanjang bibir Pantai Air Manis.


Ia melanjutkan, dengan adanya pemberitaan dimedia masa, pihaknya berharap hal itu bisa menjadi pemikir bagi Pemko Padang untuk terus mengupayakan pengangulan abrasi di Kelurahan Air Manis

Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

"Memang banyak yang dibangun Pemko Padang, namun kita berharap pembangunan itu juga merata sampai ke sini," sebutnya.

Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun

Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga

Baca Selengkapnya
Nestapa di Musim Kemarau, Warga Desa di Lebak Harus Berjalan Kaki 1 Km Demi Air Bersih
Nestapa di Musim Kemarau, Warga Desa di Lebak Harus Berjalan Kaki 1 Km Demi Air Bersih

Sumur ini jadi satu-satunya sumber air bagi masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya
Nestapa Nenek Amsiah, Lagi Pules Tidur Tertimpa Atap Ambruk dan Meninggal Dunia
Nestapa Nenek Amsiah, Lagi Pules Tidur Tertimpa Atap Ambruk dan Meninggal Dunia

Hujan disertai angin kencang di Depok menyebabkan sejumlah rumah mengalami karena ambruk.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Nasib Puluhan Warga Dukuh Pakis Surabaya usai Rumahnya Digusur, Sempat Numpang Tetangga
Nasib Puluhan Warga Dukuh Pakis Surabaya usai Rumahnya Digusur, Sempat Numpang Tetangga

Korban penggusuran Dukuh Pakis curhat nasib yang ia alami usai rumahnya digusur. Ia kebingungan hendak tinggal di mana.

Baca Selengkapnya
Buntut Penggerebekan Kampung Muara Baru, Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kasus Narkotika
Buntut Penggerebekan Kampung Muara Baru, Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kasus Narkotika

Tujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH

Baca Selengkapnya
Fakta Terbaru Dampak Kekeringan di Jateng, Warga Makin Sulit Dapat Air Bersih
Fakta Terbaru Dampak Kekeringan di Jateng, Warga Makin Sulit Dapat Air Bersih

Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.

Baca Selengkapnya
Pos Pantau Pintu Air Palmerah Ambruk Jatuh ke Sungai, Ini Dugaan Penyebabnya
Pos Pantau Pintu Air Palmerah Ambruk Jatuh ke Sungai, Ini Dugaan Penyebabnya

Tembok pos pantau pintu air penyaringan Palmerah, Jakarta Barat ambruk akibat hujan deras

Baca Selengkapnya
Hendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah
Hendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah

NS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.

Baca Selengkapnya
Peluk dan Cium Momen Prajurit TNI Pulang ke Rumah yang Sederhana
Peluk dan Cium Momen Prajurit TNI Pulang ke Rumah yang Sederhana

Ia disambut penuh air mata bahagia oleh anggota keluarganya. Rasa rindu kian pecah begitu saja melihat dia datang dan pulang.

Baca Selengkapnya