Nadya Bella tercatat sebagai calon mahasiswi keperawatan UMM
Merdeka.com - Mayat perempuan yang ditemukan membusuk di Dusun Klandungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang dipastikan sebagai Nadya Bella Anggreani, calon mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Calon mahasiswi D-3 Keperawatan itu, Senin depan seharusnya mengikuti proses pengenalan kampus.
Wakil Dekan III Universitas Muhammadiyah Malang, Ahmad Sobrun Jalil membenarkan kabar tersebut. Bahkan orang tuanya sempat datang untuk meminta dispensasi, karena anaknya tidak pulang.
"Benar yang bersangkutan calon mahasiswa baru Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Muhammadiyah Malang. Orangtuanya datang ke kampus pada Rabu (31/8), menjelaskan kalau putrinya tidak pulang," ungkapnya di kamar mayat rumah sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Kamis (1/9) malam.
Bonadi, orangtua korban meminta agar anaknya diperkenankan masuk kampus jika proses pengenalan kampus sudah selesai. Dia menjelaskan kalau sejak Sabtu anaknya hilang entah ke mana.
"Unmuh baru melaksanakan program pengenalan kampus, Senin (5/9) depan," katanya.
Bella tercatat sebagai warga Jalan Candi Bukir, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Fotonya terpampang media sosial, lantaran tidak kunjung pulang, setelah meminta izin datang ke acara Karang Taruna.
"Foto-foto yang beredar di media sosial itu jelas wajahnya," tegasnya.
Rektor UMM, Fauzan membenarkan adanya laporan orangtua yang menyatakan kalau anaknya hilang. Laporan ke Kampus diterima Rabu (31/8) kemarin.
"Sekarang sedang diidentifikasi termasuk juga sidik jari untuk mencari kebenaran apakah benar anak ini yang dicari oleh ayahnya tersebut. Kami masih menunggu laporan dari pihak kepolisian," katanya.
Fauzan mengingatkan pada mahasiswa baru UMM agar berhati-hati dalam bergaul. Karena modus kejahatan sudah sangat kompleks.
Diberitakan sebelumnya, sesosok jasad ditemukan di Dusun Klandungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Lokasi ditemukan korban sekitar dua kilometer dari Kampus UMM.
Saat ditemukan korban sudah dalam kondisi membusuk dan menyebarkan bau tidak sedap. Korban diduga mengalami tindak kekerasan dengan ditemukan bekas cekikan.
Sementara Bonadi, orangtua korban mengenali jasad putrinya dari helm dan pakaian yang dikenakan. Setelah proses autopsi selesai, jenazah korban langsung diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua terdakwa dinilai telah melakukan perbuatan tak berperikemanusiaan. Sehingga tak ada yang meringankan.
Baca Selengkapnya14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
Baca SelengkapnyaAturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Qonata, perempuan bermental baja menceritakan kisahnya saat berjuang mendapatkan beasiswa kedokteran di Rusia.
Baca SelengkapnyaMahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaHari Perpustakaan Nasional yang diperingati setiap 17 Mei untuk merayakan dan menghormati peran perpustakaan sebagai pusat pengetahuan.
Baca SelengkapnyaDewi tetap diwisuda dan mendapatkan ijazah sarjana diwakilkan oleh orangtuanya
Baca SelengkapnyaKecewa dengan Pelanggaran Demokrasi dan Etika, Mahasiswa UNS Keluarkan Maklumat Supersemar
Baca SelengkapnyaSelama menempuh pendidikan, dia memang tidak cukup cerdas dalam hal akademik. Sukyatno justru pernah dua kali tidak naik kelas saat bersekolah.
Baca Selengkapnya