Moeldoko soal Satpol PP Garut Dukung Gibran: Tak Langgar Etik, Mereka Bukan ASN
Belasan orang yang diduga pegawai Satpol PP Garut menyampaikan dukungan secara tidak langsung terhadap cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Belasan orang yang diduga pegawai Satpol PP Garut menyampaikan dukungan secara tidak langsung terhadap cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Video sejumlah orang diduga pegawai Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Garut saat ini tengah menjadi perbincangan hangat warganet.
Sebab, isi video tersebut menyatakan dukungan terhadap cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai, tidak ada pelanggaran etik yang dilakukan oleh Satpol PP tersebut. Alasannya, Satpol PP secara organisasi belum mendapatkan posisi yang jelas seperti Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Kalau menurut saya nggak (langgar etik), ini sebuah organisasi yang belum terakui secara baik, belum mendapatkan posisi yang jelas, posisi di ASN itu, maka ya wajar mereka bisa menyampaikan kepada siapapun, mungkin kebetulan ada salah satu calon di situ ya disampaikan," kata Moeldoko di Kantor KSP, Jakarta Pusat, Rabu (3/1).
Moeldoko mengungkapkan, para Satpol PP pernah menyampaikan aspirasi kepadanya terkait kejelasan soal status di pemerintahan. Mereka bingung karena posisinya tidak terakomodasi sebagai ASN atau PPPK.
merdeka.com
Menurutnya, bisa saja Satpol PP itu menyampaikan aspirasi ke salah satu capres-cawapres. Moeldoko menyebut, para satpol PP ingin mendapatkan perlakuan yang adil.
"Bisa saja mereka menyampaikan pada salah satu calon presiden. Mungkin bukan hanya ke Mas Gibran, bisa saja ke calon yang lain karena itu bagian dari aspirasi mereka yang ingin mendapatkan perlakuan yang adil. Sebenarnya itu poinnya," pungkasnya.
Belasan orang yang diduga pegawai Satpol PP Garut menyampaikan dukungan secara tidak langsung terhadap cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. Dalam narasi video disampaikan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan.
Sebelum menyampaikan hal itu, juru bicara dalam video menyebut bahwa mereka berasal dari Forum Komunikasi Bantuan polisi Pamong Praja Kabupaten Garut. Adapun narasi lengkap yang disampaikan adalah berikut.
merdeka.com
Terkait beredarnya video tersebut, Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Satpol PP Garut Tubagus Agus Sofyan mengaku sudah menerima informasi tersebut.
Agus mengaku sangat menyayangkan kejadian itu, karena baru pagi tadi Satpol PP Garut ikrar netralitas dalam Pemilu 2024.
"Kami sudah dapat informasi itu. Tentunya kami sangat menyayangkan, karena baru tadi kami ikrar netralitas. Saat ini kaitan dengan video tersebut sedang kami proses dengan provost Satpol PP Garut," kata Tubagus, Selasa (2/12).
Agus mengungkapkan bahwa Satpol PP akan bergerak cepat menangani persoalan tersebut dengan memanggil setiap orang yang ada di video. Sebab Agus mengaku belum mengetahui kapan video itu dibuat.
"Kami belum bisa memastikan kapan video itu dibuat, namun kemungkinan sebelum pelaksanaan ikrar. Untuk pengambilan videonya diperkirakan di salah satu pos yang ada di pusat kota, sekitar pengkolan, Jalan Ahmad Yani," kata Agus.
Agus memastikan status seluruh pegawai dalam video bukan Aparatur Sipil Negara (ASN), baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Mereka memang anggota Satpol PP, status mereka di kami ini Sukwan," kata Agus.
Moeldoko menilai tak ada pelanggaran yang dilakukan Satpol PP Garut yang menyatakan dukungan kepada Gibran.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan, Satpol PP diangkat untuk melayani masyarakat dan membantu pemerintah.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menekankan instansi terkait tak boleh diam saja apabila ada praktik korupsi.
Baca SelengkapnyaCak Imin berharap kementerian terkait menertibkan aparatnya agar tak terlibat politik praktis di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDalam narasi video disampaikan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan.
Baca SelengkapnyaSanksi tersebut diberikan untuk menjadi contoh bagi ASN lain agar tetap netral di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTerlepas dari melanggar aturan, tanda dukungan itu menjadi bukti Prabowo-Gibran dicintai masyarakat.
Baca SelengkapnyaAnggota Satpol PP di Garut yang viral mendeklarasikan dukungannya kepada Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dilaporkan ke Bawaslu Jabar, Rabu (3/1).
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, Moeldoko pernah ingin merebut Demokrat dari tangan AHY.
Baca Selengkapnya