Minyak Goreng di Solo Masih Langka
Merdeka.com - Sejumlah pasar tradisional di Kota Solo masih mengalami kelangkaan minyak goreng. Jika pun ada harga pasaran masih cukup mahal dan belum sesuai dengan ketentuan pemerintah. Di Pasar Gede Solo, misalnya, sejumlah pedagang hingga agen minyak goreng mengaku jika kelangkaan minyak goreng sudah dialami sejak sepekan terakhir.
Guna mengurai permasalahan tersebut, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo, Senin (7/2) melakukan pemantauan harga di tiga pasar tradisional yakni Pasar Gede, Pasar Legi dan Pasar Nusukan. Ikut serta dalam rombongan Perum Bulog Cabang Solo.
Pimpinan Cabang Bulog Solo, Sri Muniati mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan seluruh distributor dan pengecer di Solo Raya. Sehingga distribusi minyak murah bisa segera dilakukan.
"Kami dari Perum Bulog Cabang Solo mendata seluruh distributor dan pengecer. Kami butuh data berapa banyak sarana dan prasarana yang dimiliki mereka sehingga bisa bisa mengukur kapasitas yang dimiliki dan berapa yang akan kita distribusikan," ujar Muniati.
Muniati yang ditemui di sela pemantauan di Pasar Gede menyampaikan, setelah pendataan, pihaknya siap mendistribusikan minyak bersubsidi dari pemerintah untuk keperluan rumah tangga. Kendati demikian, pihaknya masih menunggu arahan dari Bulog pusat.
"Kami lihat minyak goreng di sini harganya masih Rp17.000 sampai Rp18.000 per kg. Sesuai dengan sasaran pemerintah kalau pakai ukuran per liter harganya Rp11.500 untuk minyak goreng curah atau kemasan sederhana," katanya.
Agen Tak Jualan
Pemilik agen minyak goreng Sumber Cahaya Pasar Gede Solo, Yuswito mengemukakan, sejak tiga hari yang lalu, pihaknya tak memiliki stok minyak alias kosong. Sehingga dirinya terpaksa tidak berjualan.
"Saya nggak jualan hari ini. Karena saya beli di grosir besar saat ini juga gak ada stok. Habis semua, karena di distributor juga langka kalau harganya masih hargaa lama karena dari distributor juga belum menentukan harga baru," terang dia.
Dia mengatakan, dalam sehari rata-rata dirinya bisa menghabiskan 5 drum minyak goreng curah, setiap drumnya berisi 180 kg. Minyak tersebut dibelinya dari distributor minyak goreng di Pasar Legi. Untuk harga jual minyak goreng curah masih dijual dengan harga Rp18.000 per kg.
"Banyak pembeli yang datang tanya ada gak minyak yang harganya Rp11.500, ya saya jawab gak ada. Karena memang dari distributornya gak ada," tandasnya.
Seorang pedagang sembako di Pasar Gede Solo, Wiwin mengatakan, saat ini pasokan minyak goreng kemasan masih langka.
"Kalau curah hari ini turun jadi Rp18.000 dari kemarin Rp19.000. Kalau yang kemasan merek Bimoli 2 liter harganya Rp42.000, merek Kunci Rp21.000 kemasan 1 liter," katanya.
Sementara itu, untuk merek Hemat kemasan setengah liter dijual Rp8.000, merek Fitri kemasan 1 liter dijual Rp16.000. "Kalau harganya sebenarnya masih harga lama, tapi stoknya juga tidak ada," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari aneka pakaian sampai makanan tradisional bisa dijumpai di Pasar Baru Trade Center. Harganya bisa ditawar dan tak bikin kantong bolong.
Baca Selengkapnya"Pertama harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng di pasaran," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaKisah di balik kesuksesan pasutri pebisnis ayam goreng krispi yang kini bisa memperoleh sebanyak 2.200 cabang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain singkong goreng, toko ini menjual berbagai makanan yang semuanya dimasak sendiri oleh sang nenek.
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaSebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaTotal ada 400 paket sembako yang berisi beras 5 kg, minyak goreng, dan gula yang dijual murah.
Baca SelengkapnyaDi dalam kotak-kotak seserahan terdapat minyak goreng hingga sirup.
Baca Selengkapnya