Menhan Sebut 3 Persen TNI Terpapar Radikalisme Sikapnya Tidak Pancasila Lagi
Merdeka.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menuturkan anggota TNI yang terpapar radikalisme bukan tidak mengakui Pancasila. Menurutnya, mereka yang terpapar radikalisme memiliki sikap yang tidak pancasilais.
"Kemarin itu kan tiga persen (jumlah anggota TNI yang terpapar radikalisme). Bukan itu tidak mau (mengakui Pancasila) tapi agak meluntur karena sikap-sikapnya tidak Pancasila lagi," ujar Ryamizard di Yogyakarta, Selasa (30/7).
Ryamizard menyebut ada sejumlah antisipasi yang akan dilakukan oleh Kemenhan. Antisipasi itu di antaranya masuk ke tiga matra TNI dan memprioritaskan prajurit yang berdinas di daerah terpencil.
"Kita bergerak dari kementerian (Kemenhan) meliputi TNI Darat, Laut dan Udara atau daerah-daerah yang lebih terpencil untuk mulai mengartikan Pancasila itu. Agar (anggota TNI) tidak terpapar (paham radikalisme) nanti," ungkap Ryamizard.
Ryamizard menyebut anggota TNI telah bersumpah setia untuk NKRI dan Pancasila. Ryamizard mengingatkan anggota TNI harus menjunjung tinggi Sapta Marga yang telah diucapkan.
"TNI itu sumpahnya setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila. Kemudian Sapta Marga itu janji kepada negara ini kami patriot pendukung serta pembela ideologi negara yang bertanggung jawab, dan tidak kenal menyerah itu jelas jadi jangan sampai luntur-luntur, tidak boleh," tutup Ryamizard.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Geramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu
Baca SelengkapnyaOrganisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaDi tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara TPN Ganjar-Mahfud Siti Rahmayanti Badjeber mengatakan masyarakat harus melihat rekam jejak dan pengalaman ketika memilih pemimpin.
Baca SelengkapnyaSumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.
Baca SelengkapnyaSejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaDua hari lagi, rakyat Indonesia akan memilih pemimpin baru
Baca SelengkapnyaNarasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca Selengkapnya