Mengenal Nyamuk Wolbachia Buatan Bill Gates, Inovasi Baru Lumpuhkan DBD di Indonesia
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan dan ancaman serius di sejumlah wilayah di Indonesia. Untuk mengatasi masalah tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebarkan nyamuk Wolbachia Bill Gates.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, nyamuk Wolbachia Bill Gates merupakan inovasi baru untuk menurunkan penyebaran DBD di Indonesia.
Nadia mengatakan, nyamuk Wolbachia Bill Gates disebar di lima kota yaitu Kota Semarang, Kota Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Kupang, dan Kota Bontang.
Penebaran nyamuk ini berdasarkan Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaran Pilot project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan dengue.
“Efektivitas Wolbachia sendiri telah diteliti sejak 2011 yang dilakukan oleh WMP di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija,”
jelas Nadia melalui keterangan tertulis, Jumat (17/11).
merdeka.com
Menurut Nadia, penelitian dilakukan melaui fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas (2011-2015).
Dia menyebut, pemanfaatan teknologi Wolbachia juga telah dilaksanakan di sembilan negara lain. Hasilnya terbukti efektif untuk pencegahan dengue.
Negara yang dimaksud adalah Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Mexico, Kiribati, New Caledonia, dan Sri Lanka.
Bisa Lumpuhkan Virus Dengue
Nadia mengatakan, Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti. Sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia.
berita untuk kamu.
“Jika aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblok. Selain itu, jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia,”
jelas Nadia.
merdeka.com
Uji coba penyebaran nyamuk Wolbachia telah dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022. Hasilnya, Wolbachia mampu menekan kasus demam berdarah hingga 77 persen, dan menurunkan proporsi dirawat di rumah sakit sebesar 86%.
Asal Usul Nyamuk Bill Gates
Pakar Kesehatan Zubairi Djoerban mengungkap asal usul nama nyamuk Bill Gates. Dokter senior Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini mengatakan, sebenarnya nyamuk ini bernama Wolbachia.
Pengembangan nyamuk ini menjadi proyek World Mosquito Program (WMP) yaitu perusahaan milik Monash University.
“Mungkin karena proyek ini mendapatkan dukungan dari Bill & Melinda Gates Foundation, maka banyak dikenal sebagai nyamuk Bill Gates,” jelas Zubairi.
Tujuan dikembangkannya proyek ini adalah untuk menurunkan penyebaran DBD, demam kuning, dan chikungunya.
"Bakteri Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengeu yang terkandung dalam nyamuk aedes aegypti," ucap Zubairi.
- Redaksi Merdeka
Nyamuk berbakteri wolbachia atau biasa dikenal ‘Nyamuk Bill Gates’ disebut bukan nyamuk dari hasil rekayasa genetika.
Baca SelengkapnyaEfektivitas pemanfaatan teknologi wolbachia untuk menurunkan kejadian demam berdarah juga sudah dibuktikan di 13 negara.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini berembus kabar bahwa nyamuk Bill Gates atau Wolbachia yang akan disebarkan di Indonesia dapat membentuk genetik LGBT.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jika Anda gagal, itu bukan kesalahan orang tua Anda, jadi jangan mengeluh tentang kesalahan Anda.
Baca SelengkapnyaSejak 2013, dia sudah bergelut dengan penelitian tentang nyamuk bersama World Mosquito Program Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaSaat membangun Microsoft, Bill Gates sempat khawatir soal gaji yang diberikan kepada karyawannya.
Baca SelengkapnyaTak menyangka Bill Gates bisa bergoyang asyik yang nampak mengikuti alunan musik.
Baca SelengkapnyaBerkat adanya AI diproyeksikan waktu kerja yang dibutuhkan manusia tak banyak.
Baca SelengkapnyaKemenkes menebar jentik nyamuk mengandung bakteri wolbachia di lima kota di Indonesia.
Baca Selengkapnya