Langka, harga bensin eceran di Yogyakarta melonjak
Merdeka.com - Kelangkaan bensin di sejumlah SPBU Yogyakarta membuat sejumlah penjual bensin eceran menaikkan harga bensin hampir 100 persen dari harga biasanya. Pada hari-hari biasa, harga bensin eceran seharga Rp 7 ribu namun sejak hari ini beberapa tempat bensin eceran menjual dengan harga Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu.
Dari pantauan merdeka.com, di beberapa SPBU seperti di SPBU di Jalan Bantul tampak tertulis Premium habis. Di SPBU lainnya tampak antrean kendaraan bermotor dan sejumlah warga yang antre dengan membawa jeriken.
Menurut Haryo, salah satu penjual bensin eceran di Jalan Dr Wahidin, dia terpaksa menjual bensin eceran per-liter seharga Rp 10 ribu karena kesulitan mendapatkan bensin yang semakin langka.
"Di SPBU aja ngantrinya edan, hampir 3 jam baru bisa dapat, itu pun sedikit. Nggak boleh lebih dari lima liter," kata Haryo, Senin (25/8).
Selain Haryo, Misno penjual bensin eceran di Jalan Afandi pun juga turut menaikkan harga bensin eceran yang dia jual. Sejak hari ini dia menaikkan harga menjadi Rp.8.000,-/liternya.
"Kalau gini kita jadi naik, susah juga kan harus nyari lalu belum ngantrinya," ujarnya.
Meski harganya naik, Misno mengaku bensin ecerannya tetap laris. Bahkan beberapa pengguna motor membeli langsung 2-3 liter. "Karena susah mungkin ya, jadi harganya naik tetep beli banyak dari pada ngantri, belum lagi kalau kehabisan," pungkas Misno.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca SelengkapnyaKenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog sudah dinaikkan menjadi Rp10.900 per Kg, dari harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp9.450 per Kg.
Baca SelengkapnyaKenaikan HET beras ini berlaku mulai 10- 23 Maret 2024 di 8 wilayah Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaPemicu masih mahalnya harga beras disebabkan oleh pola konsumsi beras dan masa tanam hingga panen.
Baca SelengkapnyaIndonesia sebenarnya memiliki sangat banyak sumber karbohidrat yang tidak kalah dari nasi. Ketahui sejumlah alternatif pangan yang bisa menjadi pengganti nasi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnya