Lagi Asyik Main Sampan di Lokasi Banjir, Tiga Santri Tewas Tenggelam di Kudus
Ketiga korban meninggal, dua di antaranya asal Kabupaten Pati dan satu korban dari Kabupaten Jepara
Ketiga korban meninggal, dua di antaranya asal Kabupaten Pati dan satu korban dari Kabupaten Jepara
Tiga dari lima pelajar ditemukan meninggal dunia di area persawahan di Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang tergenang banjir. Ketiga meninggal setelah sampan yang ditumpangi terbalik, Jumat (15/3).
Sutarman, salah satu warga Desa Kirig ditemui di lokasi mengungkapkan tenggelamnya korban diketahui ketika dua anak yang selamat berteriak minta tolong.
"Saat itu sekitar pukul 07.00 WIB saya sedang tiduran di rumah, kemudian mendengar teriakan minta tolong, lalu saya bergegas menuju sumber suara," ujarnya, Jumat (15/3).
Dengan menaiki sampan, Sutarman bergegas menuju lokasi lima pelajar yang sama-sama dari Pondok Pesantren Assa'idiyah tenggelam yang berjarak sekitar 500-an meter dari dataran. Setelah itu, dia menginformasikan kejadian tersebut kepada warga, kemudian diteruskan ke Polsek Mejobo dan Pemerintah Desa Kirig.
Setelah berupaya melakukan pencarian, akhirnya sekitar pukul 09.00 WIB korban yang meninggal ditemukan tidak jauh dari lokasi sampan yang terbalik.
Menurut Kepala Desa Kirig Aris Tiana Birowo, pihaknya menerima laporan santri tenggelam pada hari Jumat (15/3) sekitar pukul 07.00 WIB, kemudian mengerahkan jajaran bersama warga untuk melakukan pencarian.
Sekitar pukul 09.00 WIB, kata dia, ketiga korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Ketiga korban meninggal, yakni berinisial Af siswa kelas X SMK Assa'idiyah, Ah siswa kelas XII MA Salafiyah Ahmad Said, dan Mnf siswa kelas 9 SMP IT Assa'idiyah. Dua siswa yang selamat merupakan siswa kelas XI SMK Assa'idiyah.
Kronologi Kejadian
Kepala MA Ahmad Said Safuan memperkirakan kasus tenggelamnya siswa di areal persawahan yang tergenang banjir itu terjadi setelah mereka mengaji. Para santri persiapan masuk ke sekolah, sementara sejumlah santri ada yang masih bermain sambil menunggu giliran mandi.
Akan tetapi, kata dia, kelima siswa tersebut justru bermain dengan naik sampan milik warga, padahal sebelumnya sudah diingatkan temannya yang lain agar tidak bermain sampan karena berbahaya.
Ketika sampai di tengah yang memiliki kedalaman sekitar 2 meteran, sampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Ketiga korban meninggal, dua di antaranya asal Kabupaten Pati dan satu korban dari Kabupaten Jepara. Dua orang selamat dari Kabupaten Demak dan Pati yang merupakan siswa kelas XI SMK Assa'idiyah.
Setelah ketiga santri ditemukan, dilakukan pemeriksaan oleh dokter dari puskesmas setempat bersama tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Kudus guna memastikan ada tidaknya unsur penganiayaan.
Seorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPolda Jambi masih berupaya mengungkap kematian tidak wajar santri berinisial AH di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
Baca SelengkapnyaKeluarga yakin Santri AH tewas dianiaya. Sementara pengakuan pesantren korban tewas tersentrum.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus mengatakan kedekatannya dengan anak buah tidak hanya sebatas perintah tugas, melainkan juga tentang kebersamaan.
Baca SelengkapnyaBerkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Baca SelengkapnyaDitetapkan sebagai Tersangka Pengeroyokan Teman hingga Tewas, 17 Santi di Blitar Tidak Ditahan
Baca SelengkapnyaSosok pengusaha sukses ini dulunya sempat hidup serba susah, pernah bekerja sebagai kernet angkot sampai sang ibunda dihina oleh tetangganya sendiri.
Baca SelengkapnyaSosoknya dikenal sebagai pengamal tirakat tingkat tinggi, bahkan hingga di tengah lautan
Baca SelengkapnyaPolisi hingga kini menyelidiki dan membidik tiga tersangka baru dalam kematian santri tersebut.
Baca Selengkapnya