Korban tewas bentrok di Lampung Selatan jadi 12 orang

Merdeka.com - Jumlah korban tewas akibat bentrok antarwarga di Kecamatan Sidoreno, Kabupaten Lampung Selatan terus bertambah. Tercatat 12 warga tewas dalam bentrok yang terjadi selama dua hari itu.

"Korban meninggal dunia tercatat 12, dengan perincian 3 pada hari Minggu dan 9 pada hari Senin," ujar Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih, Selasa (30/10).

Saat ini kondisi sudah mulai kondusif. Sejumlah warga dievakuasi ke Bandar Lampang. Polisi juga masih berjaga untuk mengatisipasi bentrok susulan.

"Sebanyak 1.663 warga dengan jumlah KK 419 dengan perincian pria 539, wanita 779, dewasa 1318 dan anak 345 diungsikan," katanya.

Menurut Sulistyaningsih, persiapan logistik seperti air Mineral, makanan ringan, nasi bungkus, obat-obatan, tikar, bantal dan guling sudah disiapkan. Untuk pelayanan medis PMI, Bidokes Polda, Dinas Kesehatan provinsi juga siaga di lokasi.

"Ada juga bantuan tenda kesehatan 2 dari PMI, 2 dari Pelabuhan Panjang, dapur umum 1 dari Dinas Sosial Provinsi Lampung, dan dapur umum dari TNI," katanya.

Seperti diketahui, bentrok dipicu persoalan sepele. Kejadian ini diduga karena gadis asal Desa Agom yang sedang mengendarai sepeda motor diganggu pemuda asal Desa Bali Nuraga, sehingga gadis itu terjatuh dari motor.

Teman-teman gadis itu tidak terima dan akhirnya menyerang untuk membalas dendam yang berujung pada pembakaran rumah dan aksi kekerasan lain. Tiga tewas pada hari Minggu dan sembilan pada hari Senin kemarin.